Abstrak/Abstract |
Tidak bisa dipungkiri, bahan bakar cair cenderung tetap menjadi salah satu sumber energi utama dalam industri pembangkit listrik, transportasi jarak jauh dan penerbangan selama beberapa dekade terakhir. Bahan bakar cair untuk pembangkit biasanya berupa diesel yang merupakan turunan dari pengolahan minyak bumi. Guna mengurangi penggunaan bahan bakar diesel yang bersumber dari minyak bumi, maka pada dekade sekarang dikembangkan biosolar (biodiesel) dengan campuran diesel minyak bumi dengan biodiesel yang berasal dari alam, atau dalam banyak hal, digunakan biodiesel tanpa campuran diesel minyak bumi (B100). Saat ini biodiesel dari minyak sawit menjadi pilihan sebagai bahan bakar pengganti atau bahan blending bahan bakar diesel dikarenakan produksi minyak sawit di Indonesia adalah terbesar di dunia dengan nilai produksi tahunan mencapai 51,8 ribu ton pada tahun 2019. Dengan potensi bahan bakar biodiesel yang tinggi membuat bahan bakar B100 menjadi sangat potensial sebagai pengganti bahan bakar diesel dalam keperluan proses pembakaran furnace boiler. Namun, dalam prakteknya, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan B100 karena beberapa aspek seperti viskositas yang tinggi, distribusi yang tidak merata, pengolahan yang masih menyisakan ampas residu dengan partikel yang cukup besar, dan perlu penyesuaian jika digunakan dengan kondisi dingin. Proposal ini bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan yang timbul dari penggunaan B100 dalam dunia industri, terutama dalam hal proses pembakarannya. Selanjutnya dari hasil studi ini diharapkan dapat memanfaatkan secara maksimal penggunaan B100 untuk peralatan-peralatan industri. |