Introduksi Plasma Nutfah Bawang Putih Dataran Tinggi dan Optimasi Sensor Lingkungan Guna Pengembangan Budidaya Bawang Putih Dataran Rendah di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul.
Penulis/Author
Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc. (1); Prof. Dr. Ir. Aziz Purwantoro, M.Sc. (2); Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Agr.Sc. (3); Valentina Dwi Suci Handayani, S.P., M.Sc., Ph.D. (4); Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D. (5)
Tanggal/Date
2022
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan komoditas sayuran utama yang digunakan sebagai bahan pangan dan obat. Bawang putih di Indonesia umumnya dibudidayakan di dataran tinggi dengan suhu optimal antara 15 sampai 20 °C, kelembaban 70 – 80%. Keterbatasan lahan dataran tinggi memerlukan ekstensifikasi lahan dataran rendah sebagai upaya peningkatan produksi bawang putih. Sejak 1970-an, petani di daerah Gunungkidul membudidayakan Bawang kultivar Lumbu Putih. Bawang putih “Lumbu Putih” merupakan kultivar yang beradaptasi di dataran rendah. Namun kondisi lingkungan dataran rendah karena suhu udara tinggi dan fotoperiode pendek menyebabkan pertumbuhan tidak optimal dan hasil umbi kecil. Hasil umbi yang kecil kurang diminati oleh konsumen. Meskipun kurang diminati konsumen, bawang putih kultivar Lumbu Putih memiliki kelebihan aroma yang lebih kuat dibanding bawah putih impor dan mampu dibudidayakan di dataran rendah dengan potensi hasil yang cukup tinggi. Oleh karena itu, bawang putih Lumbu Putih memiliki potensi untuk dikembangkan dan dilestarikan. Pada tahun 2021, Tim Pengabdian kami telah untuk menerapkan teknologi sensor lingkungan mikroklimat untuk mendeteksi kondisi optium tanaman. Namun pertumbuhan tanaman dengan suhu yang lebih rendah 2°C belum sejalan dengan pembentukan umbi sebagai hasil ekonomis. Translokasi asimilat dari daun sebagai pusat fotosintesis terhambat akibat suhu yang tinggi pada zona perakaran sehingga pembentukan umbi tidak maksimal. Berdasarkan dari kondisi tersebut maka kami melanjutkan untuk mendampingi petani melestarikan bawang putih dataran rendah dengan memperbaiki kualitas benih umbi dengan introduksi umbi bawang putih dari berbagai sumber dan pemantauan kondisi lingkungan dengan alat sensor lingkungan. Tim Pengabdian terdiri dari bidang keahlian yaitu Agronomi, Pemuliaan Tanaman, dan Mikrobiologi berupaya mengaplikasikan Teknologi Budidaya dan Pengakayaan Sumber Benih guna memaksimalkan pertumbuhan tanaman bawang putih dataran rendah yang sangat berpeluang untuk terus dilestarikan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.
Level
Nasional
Status
Dokumen Karya
No
Judul
Tipe Dokumen
Aksi
1
2022 Pengabdian Fakultas Dr_ Endang revisi CV.pdf
Full Dokumen
2
SK Dekan ttg Tugas Pengabdian Kepada Masyarakat.pdf