Karya
Judul/Title Implementasi Bussiness Model Canvas untuk Peningkatan Kapasitas dan Usaha Ekonomi Kreatif Berbasis Hasil-Hasil Agroforestry di Desa Banaran, Gunungkidul
Penulis/Author Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D (1) ; Prof. Dr. Ahmad Maryudi, S.Hut., M.For. (2); Prof. Dr. Ir. Ris Hadi Purwanto, M.Agr.Sc. (3); Dr. Rohman, S.Hut.M.P. (4); Teguh Yuwono, S.Hut., M.Sc. (5); Budi Mulyana, S.Hut., M.Si. (6); Andita Aulia Pratama, S.Hut., M.Sc. (7)
Tanggal/Date 9 2021
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Posisi hutan di tengah masyarakat dapat menjadi dua sisi yang saling bertolak belakang. Hutan dapat menjadi suatu berkah yang menguntungkan ataupun sebaliknya menjadi sebuah bencana akibat pembatasan akses pemanfaatan sumber daya. Hutan Pendidikan Wanagama juga menghadapi hal yang sama. Masyarakat sekitar hutan merupakan mitra strategis Wanagama yang dituntut untuk dapat berkembang menghadapi perubahan sosial dan ekonomi. Praktik dan teknik agroforestry yang menggabungkan konsep-konsep dasar pertanian pada lahan kehutanan, diharapkan menjadi solusi permasalahan keberlanjutan ekologi, ekonomi dan sumber penghidupan masyarakat sekitar hutan Praktik agroforestry pada zona hutan serbaguna Wanagama saat ini telah mampu memproduksi madu, pangan, hingga ekstraksi kayu putih secara mandiri menjadi bentuk aktivitas penguatan ekonomi yang telah berjalan. Permasalahan yang kemudian muncul adalah, aktivitas-aktivitas penguatan ekonomi baik in farm maupun on farm tidak diimbangi dengan perencanaan bisnis yang memadai. Sebagai contoh, masyarakat sudah menguasai bagaimana memproduksi hasil pangan agroforestry namun tidak dapat menemukan pasar yang tepat. Atau dalam kasus lain mitra telah mampu menjualkan produk yang mereka hasilkan, namun mereka tidak memahami terkait prinsip-prinsip menjaga pelanggan. Hal ini sangat berkaitan dengan masalah kewirausahaan yang masih perlu ditumbuhkan. Untuk memetakan permasalahan-permasalahan kewirausahaan tersebut, terdapat instrument yang dapat digunakan yang disebut Business Model Canvas (BMC). BMC memiliki keunggulan dalam analisis model bisnis yang dapat mengambarkan secara sederhana dan menyeluruh terhadap kondisi suatu usaha yang akan maupun tengah dijalankan. BMC mencoba memetakan beberapa komponen usaha berdasarkan segmen konsumen, value yang ditawarkan, jalur pemasaran, jalinan hubungan dengan pelangan, komponen income, inventarisasi aset, mitra kerja sama, penggambaran alur produksi, serta struktur biaya yang perlu disusun. Pelatihan Business Model Canvas kepada mitra Wanagama diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman terhadap strategi dan perencanaan usaha kecil yang terencana. Sehingga kedepannya, tantangan dan permasalahan yang kerap dihadapi dalam pengusahaan hasil agroforestry dapat lebih terpetakan serta ditemukan berbagai alternatif solusi dari setiap persoalan. Pada akhirnya ketika mitra Wanagama terbiasa membuat perencanaan usaha dan mampu menyelesaikan dinamika permasalahan di lapangan, harapannya kemandirian masyarakat sekitar hutan dalam pengusahaan hasil agroforestry dapat berlasung secara berkelanjutan.
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1140 Dwiko Budi Permadi, S_Hut_, M_Sc_, Ph_D_.pdfKontrak
2MH Lab_ Perencanaan Pembangunan Hutan - dbpermadi_20210302_073503.pdfFull Dokumen
3Dwiko BP-Laporan Akhir Pengabdian Berbasis Lab 2021.pdfFull Dokumen