Penulis/Author |
Dr. Ir. Nur Abdillah Siddiq, S.T., IPP. (1) ; Sita Gandes Pinasti, S.T., M.Sc. (2); Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc, Ph.D., IPU, ASEAN Eng. (3); Prof. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, S.T., M.T., IPU., ASEAN.Eng. (4); Ir. Muslikhin Hidayat, ST, MT, PhD., IPU. (5); Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE. (6); Ir. Jarot Setyowiyoto, M.Sc., Ph.D. IPU., ASEAN.Eng. (7); Prof. Dr.Eng. Ir. Herianto, S.T., M.Eng., IPU., ASEAN Eng. (8); Prof. Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., IPM. (9); Ir. Indra Perdana, S.T., MT., Ph.D. (10); Jimly Al Faraby, S.T., M.Sc., Ph.D. (11); Prof. Dr. Ir. Faridah, S.T., M.Sc., IPU. (12); Dr. Ir. Inggar Septhia Irawati, S.T., M.T., IPM. (13); Nawawi, S.E., M.M. (14); Rita Kurniawaty, S.E., M.Sc. (15); Suryani, S.E. (16); Maulana Istar (17); ARISTO BIMA (18); Petrus Kurniawan Kleden (19); HANIN AULIA RAHMAH (20); Muhammad Naufal Rozaan (21); Teguh Bharata Adji, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D (22) |
Abstrak/Abstract |
Untuk memperoleh anggur dengan kualitas yang baik, proses penanaman dan perawatan
anggur harus memperhatikan faktor-faktor seperti ketinggian lokasi, pH tanah, dan
temperatur lingkungan. Kategori S1 merupakan kategori lahan paling baik yang berada pada
ketinggian 0-300 mdpl. Pada kategori ini diperlukan pH tanah antara 5,5-7,3 dan temperatur
lingkungan 22-28°C. Selain itu, untuk menghasilkan anggur dengan kualitas yang baik
dibutuhkan pula pengairan dan hidrasi yang efektif. Pengairan dapat dilakukan dengan
menggunakan air termagnetisasi (magnetized water) yang dapat meningkatkan kualitas air.
Salah satu contoh perangkat yang dapat memagnetisasi air adalah magnetized water device.
Proses magnetisasi air akan meningkatkan kelarutan dalam air dan menurunkan pH air. Air
magnetisasi juga dapat mencegah patogen pada tanaman.
Dalam pengabdian masyakarat ini, penerapan magnetized water device akan dilaksanakan
dalam kerja sama dengan mitra. Mitra yang dimaksud adalah UKM Jogja Anggur yang
berlokasi di Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan omzet per bulannya sebesar 40-100 juta rupiah. Namun, pada mitra masih terdapat
beberapa permasalahan yang terjadi. Temperatur lingkungan mitra yang mencapai 33-36°C
dapat menyebabkan tanaman anggur terkena patogen (jamur) dan mati. Temperatur
lingkungan tersebut juga meningkatkan temperatur air sehingga penyiraman air tidak dapat
dilakukan secara rutin dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Sistem hidrasi tanaman
pada mitra masih menggunakan air biasa. Molekul pada air biasa berbentuk seperti gumpalan
yang kurang halus sehingga dapat mengurangi tingkat penyerapan oleh membran sel akar
tanaman dibandingkan air termagnetisasi. Selain itu sering terjadinya pemadaman listrik
menjadi faktor eksternal yang dapat menghambat perawatan tanaman. Perkebunan besar
seperti UKM Jogja Anggur dapat ditingkatkan produksinya melalui perawatan rutin dan
pengolahan yang efektif dan efisien.
Magnetized water device dilengkapi sistem kontrol otomasi sederhana yaitu sel surya
yang akan menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk menjalankan sistem pada alat,
sistem yang akan mengatur temperatur air menjadi 25°C, dan dua posisi magnet neodymium
N52 dengan kekuatan sekitar 1400 Gauss atau 140mT yang diletakkan berhadapan akan
memagnetisasi air secara otomatis ketika air mengalir diantara dua magnet tersebut. Oleh
karena itu, tim pengabdian masyarakat akan mengimplementasikan automated magnetized
water device sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh mitra dan diharapkan dapat
menjadi solusi dari permasalahan yang ada, meningkatkan efektivitas perawatan, serta
meningkatkan kualitas tanaman anggur di UKM Jogja Anggur serta dapat meningkatkan
keuntungan yang diperoleh. |