Abstrak/Abstract |
Dataran Tinggi Dieng merupakan wilayah perbukitan yang terkenal dengan wisata. daerah
tersebut merupakan daerah yang subur untuk aktivitas pertanian. Selain itu di daerah
tersebut memiliki banyak titik-titik yang mampu menyedot orang untuk datang berwisata
seperti kawah, telaga, bangunan peninggalan bersejarah serta pemandangan alam yang
cantik. Potensi alam yang lain adalah berupa panas bumi yang kemudian dieksplorasi
untuk digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi. Kawasan pertanian yang
ada di Dieng ini umumnya adalah tanaman sayur mayur, kentang, tembakau, carica.
Ancaman yang ada terhadap budidaya pertanian yang dilakukan penduduk adalah letusan
kawah dengan debu beracun serta mbun upas atau embun beku (tropical frost). Embun
upas adalah embun yang muncul di pagi hari dan muncul seperti embun biasa namun
berbentuk es. Kemunculan embun upas pada musim kemarau. Akibat yang ditimbulkan
adalah kematian tanaman sehingga menimbulkan kerugian bagi petani. Secara umum
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tropical frost di Dataran Tinggi Dieng,
adapun tujuan khususnya adalah mengetahui karakteristik tropical frost, identifikasi
kerentanan wilayah Dieng serta kerugian petani, strategi untuk menganatisipasi kejadian
untuk mengurangi kerugian Tropical Frost yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng termasuk
jenis Frost Radiasi karena pada saat kejadian tidak ada angin, langit bersih (tidak ada
awan), terjadi inversi, dan suhu udara di Dataran Tinggi Dieng sepanjang hari selalu di
atas 0oC. Kerugian lahan pertanian akibat bencana frost berkisar Rp 5.500.000,- sampai Rp
66.000.000,- dimana besarnya kerugian umumnya Rp 11.000.000,-. (data Tahun 2015).
Faktor yang paling mempengaruhi besar kecilnya kerugian adalah musim tanam kentang di
musim kemarau. Apabila periode menanam kentang kurang dari usia 2 bulan, maka
kentang akan mengalami kegagalan panen 100%. Periode menanam kentang usia 3 bulan
(usia dewasa), kegagalan panen 50%. Periode usia 4 bulan (usia panen), maka 20%
kentang akan mengalami kegagalan panen. Mitigasi yang dilakukan antara lain Merubah
jenis tanaman yang memiliki risiko yang lebih kecil misalnya wortel, terong belanda dan
daun bawang; Tumpang sari atau menanam beberapa jenis tanaman dalam satu lokasi dansatu waktu; Memberikan pemanasan di sekitar ladang agar suhu udara tidak menurun
dengan drastis; Memasang blower yang berfungsi sebagai angin untuk mencegah
pendinginan massa udara; Menutup ladang dengan mulsa atau plastic
|