Abstrak/Abstract |
Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah salah satu bakteri penyebab mastitis
yang menyebabkan kerugian ekonomi pada peternakan sapi perah. Pengobatan
terhadap S. aureus menjadi sulit dilakukan terutama karena ketidaksesuaian
pemilihan jenis antibiotik yang tepat dan sifat resistensi terhadap antibiotik yang
mudah berkembang. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan mengetahui
karakterisasi resistensi antibiotik S. aureus pada susu mastitis subklinis dari sapi
perah di kelompok ternak Sedyo Mulyo, Pakem, Sleman Yogyakarta. Identifikasi
S. aureus dari 40 susu yang positif uji Californian Mastitis Test (CMT) dilakukan
melalui kultur bakteri dengan uji Mannitol Salt Agar (MSA), koagulase, katalase,
pengecatan Gram, uji Voges-Proskauer, dan morfologi koloni pada pelat agar
darah domba 5%. Identifikasi resistensi S. aureus terhadap berbagai macam
antibiotik dilakukan dengan metode Kirby-Bauer. Hasil penelitian diketahui 65%
(26/40) sampel susu positif uji CMT terisolasi terduga S. aureus. Persentase
resistensi pada antibiotik secara berurutan cefixim, ampisilin, oksitetrasiklin, penisilin G, eritromisin, dan oxacillin yaitu 100%, 96%, 61.5%, 38.4%, 23%, dan
2%. Semua S. aureus yang diuji masih 100% peka terhadap ciprofloxacin. Lebih
dari 50% susu mastitis subklinis pada penelitian ini mengandung terduga bakteri
S. aureus, diketahui mayoritas isolat tersebut menunjukkan telah resistensi
terhadap berbagai jenis antibiotik. Monitoring dan evaluasi keberadaan bakteri S.
aureus pada susu mastitis subklinis perlu dilakukan untuk mencegah potensi
berkembangnya derajat keparahan mastitis dan resistensi antibiotik. |