Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Outcome Klinik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Penulis/Author
LAKSMY ANGGUN L (1); Prof. Dr. Tri Murti Andayani, Sp.FRS., Apt. (2); Prof. Dr. Susi Ari Kristina, S.Farm., M.Kes., Apt. (3)
Tanggal/Date
2019
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Diabetes merupakan penyakit kronis yang membutuhkan manajemen terapi dan perawatan diri agar mencapai target glikemik yang optimal. Salah satu barier kontrol glikemik yang baik adalah kurangnya pengetahuan mengenai target glikemik optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap outcome klinik diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kota Yogyakarta dan Kota Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling pada pasien yang berkunjung ke puskemas periode Oktober hingga Desember 2018 yang melibatkan 200 pasien diabetes melitus tipe 2 yang termasuk dalam kriteria inklusi. Tingkat pengetahuan pasien diukur dengan Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ)-24 yang memiliki 24 pertanyaan pengetahuan dan outcome klinik diperoleh dari data pengukuran laboratorium maupun dari data rekam medik saat pasien kontrol. Data karakteristik pasien dianalisis secara deskriptif. Data tingkat pengetahuan dan outcome klinik dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa skor tingkat pengetahuan memiliki nilai rata-rata 12. Jawaban salah terbanyak terdapat pada etiologi dan self care diabetes yaitu makan terlalu banyak gula dan makanan manis adalah penyebab diabetes (97%), olahraga teratur akan meningkatkan kebutuhan hormon insulin atau obat diabetes (82%), reaksi insulin disebabkan oleh makanan yang terlalu banyak (84%) dan penderita diabetes sebaiknya membersihkan luka dengan betadin dan alkohol (88%). Pasien yang mencapai target terapi atau kadar gula darah terkontrol sebesar 106 (53%) pasien. Uji chi square menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap outcome klinik (p=0,328). Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan evaluasi konten edukasi pada pasien diabetes.
