Abstrak/Abstract |
Kerang darah, Anadara spp. terbukti sangat penting baik secara ekologis maupun
secara ekonomis. Kegiatan penangkapan kerang darah yang tidak terkendali dapat
membunuh sejumlah besar populasi yang ada dan menyebabkan ancaman serius
terhadap keanekaragaman hayati laut secara keseluruhan. Dengan demikian, ada
kebutuhan untuk menetapkan data dasar untuk memahami status stok saat ini. Salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kepunahan dan status terancam
suatu spesies adalah dengan menggunakan analisis genetika populasi. Oleh karena itu
pada penelitian ini kami menilai tingkat keragaman genetik, pola, dan struktur populasi
kerang darah berdasarkan sekuensing wilayah cytochrome oxidase subunit I (COI)
DNA mitokondria (mtDNA) dengan metode polymerase chain reaction (PCR), pada
lima lokasi berbeda di sepanjang garis Wallace, yaitu: Banyuwangi (Pulau Jawa),
Denpasar Selatan (Pulau Bali), Lombok Timur (Pulau Lombok), Maros (Sulawesi
Selatan) dan Bureau (Kalimantan Timur). Analisis genetika populasi menawarkan
kesempatan untuk menjelaskan tingkat genetik, pola penyebaran (konektivitas), dan
demografi (dulu dan sekarang), untuk lebih memahami respons spesies terhadap
perubahan ekologis dan tekanan antropogenik. Terakhir, kami membahas sejarah
biogeografi kerang darah, khususnya di seluruh kepulauan Indonesia di sepanjang
garis wallace. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini akan memberikan landasan
untuk mengembangkan strategi konservasi yang lebih baik untuk spesies ini di masa
depan. |