Abstrak/Abstract |
Dibatasi oleh Sungai Opak dan Winongo, Daerah penelitian terletak di selatan Kabupaten Bantul meliputi dua desa di Jetis dan dua desa di Pundong.Total populasi 44.691 orang (2008), luas wilayahnya 26 km², 66% wilayahnya merupakan area pertanian, 29% pemukiman, dan 5% lahan dimanfaat kan untuk hal lainnya. Pada musim kemarau, masalah yang terjadi di daerah ini berkaitan dengan irigasi air untuk pertanian.Penelitian ini bertujuan untuk menilai kuantitas dan kualitas air tanah sebagai sumber alternatif untuk irigasi. Penelitian dan pengumpulan sampel dilakukan untuk mengumpulkan data utama. Dengan demikian, air permukaan secara kuantitatif dan kualitatif dianalisis menanggapi permintaan di bidang pertanian. Selain itu, tiga jenis tanaman perkebunan yang ditanam 3 kali setahun (padi, kacang tanah dan jagung) juga dianalisis berdasarkan periode mereka tumbuh dan kebutuhan air irigasi. Sementara itu, air tanah itu diukur kuantitasnya dalam hal penyimpanan statis dan dinamis dan kualitasnya digolongkan berdasarkan kriteria air irigasi.Air permukaan hanya dapat digunakan selama setahun untuk menyediakan suplai air bagi satu desa yang terletak di bagian atas area penelitian, namun demikian kualitasnya cukup baik untuk keperluan irigasi. Penipisan pasokan air permukaan terjadi ketika sistem rotasi padi-padi-padi dipraktikkan. Oleh karena itu, air tanah adalah satu-satunya sumber alternatif yang mengandung 227 juta m³dalam penyimpanan statis, 1,495,196 m³/tahun discharge dinamis dan 3,248,517 m³/tahun sebagai resapan tahunan; yang mana kualitasnya diklasifikasikan sebagai sumber yang baik untuk irigasi.Air permukaan adalah sumber yang baik untuk irigasi, namun kuantitasnya menipis di beberapa desa. Oleh karena itu, air tanah dapat dipompa keluar untuk irigasi selama musim kemarau agar dapat menerapkan konsep safe yield selama lahan tersebut diolah. Disarankan agar air tanah dapat dikelola untuk menjaga kualitas dan untuk dapat menyediakan supply atas kebutuhan sosial ekonomi dari segi kuantitasnya. |