Karya
Judul/Title Gambaran Radiologi pada Craniosynostosis
Penulis/Author dr. Muhammad Iqbal Rahim, Sp.Rad (1) ; dr. Hesti Gunarti, Sp.Rad(K) RA (2); dr. Nurhuda Hendra Setyawan., Sp.Rad (3)
Tanggal/Date 2017
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Kraniosinostosis merupakan kondisi dimana terdapat fusi prematur dari satu atau lebih sutura kranial, yang menyebabkan kelainan neurologi, deformitas yang khas pada bentuk wajah dan tengkorak, juga disertai peningkatan tekanan intrakranial, gangguan penglihatan, tuli dan defisit kognitif. Kraniosinostosis dapat muncul secara primer maupun secara sekunder yang diakibatkan gangguan lain. Sebanyak 85% kraniosinostosis primer muncul sebagai kondisi tunggal sedangkan 15% sisanya sebagai bagian dari sindrom multisistem. Pemeriksaan radiologis penting dilakukan untuk penegakkan diagnosis yang akurat, perencanaan operasi, evaluasi terapi dan identifikasi anomali penyerta serta komplikasi yang berkaitan dengan kraniosinostosis. Computed Tomography (CT) dengan rekonstruksi 3 dimensi mer- upakan teknik yang digunakan untuk menegakkan diagnosa kraniosinostosis karena dapat memberikan gambaran tulang yang lebih baik. Meskipun demikian, adanya paparan radiasi dari CT scan terutama pada bayi menyebabkan penulis mencari alternatif teknik pemeriksaan radiologis lain termasuk penggunaan ultrasonografi, rontgen kranium polos dan MRI.
Rumpun Ilmu Radiologi
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1JRI 2-2.pdf[PAK] Full Dokumen