| Abstrak/Abstract |
Penggunaan Antiretroviral (ARV) telah terbukti menurunkan tingkat morbiditas dan mortalitas, serta meningkatkan kualitas hidup orang dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Kepatuhan menjadi hal yang sangat penting dalam terapi ARV, karena dengan adanya ketidakpatuhan akan menurunkan efektifitas terapi, bahkan dapat terjadi kegagalan terapi. Hal ini dikarenakan tingkat replikasi dan mutasi HIV yang cepat. Penelitian ini bertujuan memberi gambaran kepatuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan pasien HIV/AIDS di sebuah rumah sakit di Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dan bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap 30 responden dan juga secara retrospektif melalui penelusuran terhadap laporan pemakaian antiretroviral, register pasien rawat jalan, dan rekam medis. Hasil penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil evaluasi kepatuhan terhadap 30 responden berdasarkan keteraturan minum obat sebanyak 18 orang (60%) dinyatakan patuh, sedangkan berdasarkan keteraturan pengambilan obat sebanyak 29 orang (96,67%) dinyatakan patuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan dari 12 responden yang dinyatakan tidak patuh berdasarkan keteraturan minum obat yaitu 4 orang (33,33%) karena ketiduran, 3 orang (25%) karena obat tidak terbawa saat bepergian, 2 orang (16,67 %) karena status kesehatan setelah menjalani terapi ARV; dan masing-masing 1 orang (8,33%) karena biaya transportasi, kehabisan stok ARV di rumah sakit, terlalu sibuk, pasien tersebut merupakan pecandu narkoba, tidak diperbolehkan membawa obat ke Lembaga Permasyarakatan (LP); dan keterlambatan pengiriman obat saat ada di luar kota.
Keteraturan pasien dalam mengambil obat belum diimbangi dengan keteraturan pasien dalam meminum obat.
|
