| Abstrak/Abstract |
Menyongsong tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, salah satu kunci kuatnya daya saing pelaku ekonomi adalah ketepatan penggunaan strategi pemasaran. UMKM sebagai salah satu pilar strategis ekonomi nasional memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis usaha lain yang memiliki kapasitas yang lebih kuat untuk meningkatkan daya saingnya dengan menggunakan sumber dayanya sendiri. Dalam hal ini kemudian adalah relevan untuk mengatakan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi UMKM dalam memasarkan produk-produknya, yang pada akhirnya terkait dengan meningkatnya daya saing UMKM.
Namun seringkali aktivitas pemasaran yang difasilitasi oleh pemerintah mengacu kepada rancangan kegiatan yang tidak mengikuti kaidah-kaidah pemasaran yang efektif. Kebanyakan kegiatan pemasaran yang dilakukan bersifat normatif, konvensional dan business-as-usual (sekedar mereplikasi kegiatan pemasaran yang telah dilakukan di waktu-waktu sebelumnya), dan ditambah lagi kegiatan pemasaran yang dilakukan pun lebih berorientasi kepada aktivitas untuk membelanjakan anggaran. Padahal pemasaran yang efektif membutuhkan proses perencanaan strategis yang cermat, dan berbasis kepada inovasi dan ide-ide kreatif yang diperoleh melalui pemaduan hasil riset pasar yang intensif dan kepekaan membaca trend serta perilaku konsumen. Dengan pendekatan seperti ini, maka patut diduga bahwa pemasaran yang dilakukan tidak akan mengenai target sasaran apalagi merubah perilaku konsumen secara signifikan. Adalah penting karenanya untuk meninjau ulang metode-metode pemasaran yang sudah dilakukan pemerintah terhadap pelaku dan produk UMKM selama ini. Karena itu diperlukan kajian evaluasi untuk menelaah efektivitas program-program tersebut dengan menggunakan konsep pemasaran sektor publik serta evaluasi kebijakan publik sebagai pisau analisnya.
|
