Abstrak/Abstract |
Impaksi gigi merupakan salah satu kasus terbanyak dalam bidang bedah mulut dan
maksilofasial dengan perawatan odontektomi. Dalam prosesnya, odontektomi menimbulkan trauma
pembedahan. Trauma pembedahan menginisiasi serangkaian respon neuroendokrin kompleks yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas metabolism tubuh. Setelah terjadi trauma pembedahan,
tubuh akan merespon agar terjadi homeostasis dan menyediakan energi untuk pemulihan. Salah satu
aktivitas tubuh dalam merespon trauma pembedahan adalah dengan pengeluaran mediator inflamasi.
Interleukin-1(IL-1) merupakan mediator pro-inflamasi pertama yang keluar pada sistem
neuroendokrin. IL-1 akan menginduksi Interleukin-8 (IL-8) dan Prostaglandin E2 (PGE2) dalam
menjalankan tugasnya. Adanya mediator pro-inflamasi sering dikaitkan dengan komplikasi pasca
operasi. Beberapa penelitian menyebutkan tingginya level mediator pro-inflamasi menyebabkan
prognosis yang buruk terhadap kesembuhan suatu penyakit. Menargetkan pemblokiran mediator
pro-inflamasi (IL-1, IL-8, PGE2) dapat menjadi pilihan pengobatan yang menjanjikan. Pada
penelitian ini, akan dilakukan evaluasi perubahan level IL-1, IL-8 dan PGE2 pasca odontektomi dan
mengevaluasi faktor penyebab perubahan level IL-1, IL-8 dan PGE2 yang meliputi klinis pre
operasi, kesulitan operasi (klasifikasi kesulitan, lama operasi) diharapkan penelitian ini dapan
memberikan pertimbangan pemberian medikasi untuk menurunkan kemungkinan komplikasi.
Penelitian ini sejalan dengan tema riset Fakultas Kedokteran Gigi UGM dan juga Departemen
maupun Prodi, yaitu Regenerative dan Aging yang sesuai dengan road map riset di bidang respon
metabolik terhadap pembedahan/trauma. Harapannya, akan dilakukan penelitian lanjutan mengenai
evaluasi intervensi yang tepat untuk mempercepat penyembuhan luka pembedahan dan aplikasinya
pada pasien pasca pembedahan.
|