Abstrak/Abstract |
Latar Belakang. Pneumonia COVID-19 telah menjadi pandemi global dan
menyebabkan lebih dari lima juta manusia terinfeksi dengan angka kematian
setidaknya 354.000 per 25 Mei 2020. Tes diagnostik untuk infeksi COVID-19 dapat
menggunakan rapid test antibodi, PCR dari hasil swab, dan pemeriksaan radiologi
berupa radiografi toraks dan CT toraks. PCR masih merupakan pemeriksaan baku
emas penegakan diagnosis, namun ketersediaan dan kapasitas pengujiannya masih
terbatas. Pemeriksaan radiografi toraks dan CT toraks diharapkan dapat menjadi
pemeriksaan skrining yang lebih menyeluruh dan dapat berperan lebih luas dalam
manajemen COVID-19. Penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence –
AI) diharapkan meningkatkan akurasi dan kecepatan interpretasi dari pemeriksaan
radiologi.
Tujuan. Mengetahui performa Dokter Spesialis Radiologi dalam mendiagnosis
pneumonia COVID-19 melalui radiografi toraks dengan menggunakan hasil rapid
test dan PCR swab sebagai baku emasnya; serta mengetahui performa beberapa
sistem artificial intelligence dalam mendiagnosis pneumonia COVID-19 melalui
radiografi toraks dengan menggunakan hasil rapid test dan PCR swab sebagai baku
emasnya.
Metode. Penelitian ini adalah studi eksperimental untuk mengetahui performa
Dokter Spesialis Radiologi dan sistem AI dalam mendeteksi pneumonia COVID19
melalui
CXR
dengan
menggunakan
hasil
rapid
test
dan
PCR
sebagai
baku
emas.
Performa
yang dinilai antara lain meliputi sensitivitas, spesifisitas, positif palsu,
negatif palsu, akurasi, dan penilaian kuantitatif lainnya. Subjek penelitian adalah
hasil CXR dari pasien-pasien yang diduga mengalami COVID-19 serta datang ke
RSUP Dr. Sardjito selama bulan Januari 2020 hingga Mei 2020. Penelitian
dilakukan selama 6 (enam) bulan bertempat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Analisis yang dinilai antara lain meliputi sensitivitas, spesifisitas, positif palsu,
negatif palsu, akurasi, dan penilaian kuantitatif lainnya. Performa dari AI dinilai
menggunakan kurva ROC. |