| Abstrak/Abstract |
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare pada anak masih menjadi penyebab utama tingginya angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) di Indonesia Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pola pengobatan penyakit infeksi ISPA dan gastroenteritis akut anak dengan parameter jenis antibiotik yang diberikan, dosis-frekuensi dan durasi pemberian serta harga. Penelitian ini juga untuk mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik dengan standar penatalaksanaan yang digunakan oleh rumah sakit.
Penelitian ini bersifat survei (non eksperimental) dengan pengumpulan data secara retrospektif. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif. Penelusuran data dilakukan pada 124 kasus gastroenteritis akut anak dan 44 kasus ISPA yang tercatat di bagian rekam medis. Kasus-kasus tersebut kemudian didata untuk divaluasi pola penggunaan antibiotiknya. Data yang digunakan adalah umur, jenis kelamin, gejala, diagnosa, serta penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik pilihan yang diberikan adalah sefotaksim sebanyak 55 kasus (26,20 %), dan kotrimoksazol sebanyak 40 kasus (19.14%). Terdapat 40 (30.07 %) kasus yang tidak tepat frekuensi pemberian antibiotiknya. Harga rata-rata antibiotik tiap pasien sebesar Rp.125.520 ± 156.662 dan rata-rata pasien menggunakan 17.95 ± 20,26 dari biaya pengobatan total untuk antibiotiknya.
Secara keseluruhan penatalaksanaan gastroenteritis akut dan ISPA anak pasien rawat inap di rumah sakit X Yogyakarta telah sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit dan literatur yang ada.
|
