Karya
Judul/Title Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial di Indonesia
Penulis/Author
Tanggal/Date 9 2021
Abstrak/Abstract Indonesia adalah salah satu negara megadiversitas, yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi di dunia (Hermawan dkk, 2014). Oleh karena itu sebagai upaya perlindungannya pemerintah Indonesia telah mengalokasikan lahan seluas 27,2 juta hektar kawasan sebagai kawasan konservasi (Partono, 2011). Namun demikian Indonesia masih mengalami apa yang disebut sebagai kesenjangan kawasan konservasi (protected areas gaps), yang mencakup kesenjangan keterwakilan, kesenjangan ekologis dan kesenjangan pengelolaan (Dudley dan Parish, 2006). Hal ini dibuktikan oleh masih banyaknya keanekaragaman species dan ekosistem yang penting dan bernilai konservasi tinggi berada di luar cakupan perlindungan dari sistem kawasan konservasi yang ada (Rodrigues dkk, 2003, Rodrigues dkk, 2004, Pliscoff & Fuentes-Castillo, 2011, Powell dkk, 2000; Brooks dkk, 2004). Bahkan tak kurang 80?ri satwa liar yang terancam punah berada di luar kawasan konservasi (Gap analysis, 2010). Untuk mengisi kesenjangan sistem kawasan konservasi tersebut, maka Pemerintah Republik Indonesia kemudian mengusulkan dan menetapkan kawasan ekosistem esensial. Kawasan Ekosistem Esensial adalah ekosistem di luar kawasan konservasi yang secara ekologis dan sosial, ekonomi dan budaya yang penting bagi konservasi keanekaragaman hayati (Dit BPEE, 2018). Pemerintah telah menunjuk dan menetapkan banyak kawasan ekosistem esensial di seluruh penjuru Indonesia (Dit BPEE, 2018). Meskipun sudah banyak kawasan ekosistem esensial ditunjuk dan ditetapkan, namun evektivitas pengelolaan kawasan ini belum banyak diketahui. Hingga saat ini belum tersedia perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran efektivitas bagai kawasan ekosistem esensial ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun alat ukur penilaian efektivitas pengelolaan kawasan ekosistem esensial dan mengevaluasi efektivitas pengelolaan kawasan ekosistem esensial di wilayah kerja BKSDA Yogyakarta. Penelitian ini difokuskan untuk menyusun kerangka kerja penilaian efektivitas pengelolaan kawasan ekosistem esensial dan mengujicobakan terhadap salah satu kawasan ekosistem esensial. Penyusunan kerangka kerja efektivitas pengelolaan kawasan ekosistem esensial akan menggunakan kerangka kerja siklus pengelolaan kawasan konservasi (Hocking dkk, 2006). Siklus pengelolaan kawasan konservasi terdiri dari 6 unsur siklus, yaitu konteks, perencanaan, input, proses, output dan outcame. Pada tiap unsur pengelolaan disusun parameter dan indikator keefektifan kawasan ekosistem esensial. Setiap parameter dibuat tingkatan keefektivitasannya. Tingkatan ini dibuat 4 tahapan yang menunjukkan kurang efektif, cukup efektif, efektif dan sangat efektif. Alat ukur yang tersusun kemudian diujicobakan di Kawasan Konservasi Taman Pesisir Mangrove, Kabupaten Bantul. Pengambilan data untuk ujicoba alat ukur menggunakan informan kunci (key-informan) serta dilengkapi dengan data-data sekunder terkait. Analisa data dilakukan dengan membandingkan antara kondisi pengelolaan kawasan terpilih dengan alat ukur efektivitas pengelolaan ekosistem esensial yang dibuat.
Rumpun Ilmu Konservasi Sumberdaya Hutan
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1119 Dr_ Much_ Taufik Tri Hermawan, M_Si_.pdfKontrak
2KSDH Lab_ Pengelolaan Kawasan Konservasi - t3hermawan_20210302_102556.pdfFull Dokumen
3M Taufik-Laporan Akhir Penelitian Berbasis Lab 2021.pdfLaporan penelitian