Abstrak/Abstract |
Secara umum jaring geodesi perlu didesain agar memenuhi kriteria akurasi, kehandalan dan biaya rendah.
Namun untuk jaring pemantauan deformasi, selain dua kriteria tersebut juga harus memenuhi satu kriteria
lagi yaitu sensitifitas, artinya jaring pemantauan deformasi harus sensitif terhadap deformasi yang terjadi.
Selain itu kriteria ekonomi juga tidak seharusnya diabaikan, artinya pelaksanaan pengamatan di lapangan
perlu didesain agar dari sisi biaya juga optimum. Untuk meyakinkan akan diperoleh hasil posisi dengan
ketelitian yang baik, seringkali pengamatan dilakukan cukup lama bahkan lebih lama dari yang sebenarnya
dibutuhkan, sehingga biaya survei menjadi meningkat. Permasalahannya adalah berapa ketelitian baseline
atau koordinat yang dibutuhkan dan berapa lama pengamatan GNSS optimum yang harus dilakukan agar
diperoleh jaring yang sensitif terhadap pergeseran. Penelitian ini akan mengevaluasi lama pengamatan
GNSS khususnya pada jaring makro pemantauan deformasi Waduk Sermo kaitannya dengan ketelitian dan
sensitifitas jaring tersebut.
Pada penelitian ini desain jaringan orde dua dilakukan menggunakan kriteria sensitifitas. Dengan
asumsi bahwa semua baseline berkontribusi, akan diperoleh ketelitian optimum baseline yang diperlukan.
Berdasarkan nilai tersebut, selanjutnya evaluasi lama pengamatan dilakukan dengan melakukan proses
pengolahan data GNSS dengan lama pengamatan yang bervariasi. Adapun data yang digunakan adalah data
sekunder hasil pengamatan GNSS pada penelitian terdahulu. Pengukuran GNSS juga dilakukan untuk
melengkapi data tersebut. |