Ekstrak etanolik herba ciplukan (Physalis angulata L.) berefek sitotoksik dan menginduksi apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7
Penulis/Author
MAYA FITRIA (1); Inna Armandari, S.Farm., Apt., M.Sc. (2); DITA BRENNA SEPTHEA (3); Prof. Dr.rer.nat. apt. Adam Hermawan, S.Farm., M.Sc. (4); Dr. apt. Muthi' Ikawati, M.Sc. (5); Prof. Dr. apt. Edy Meiyanto, M.Si. (6)
Tanggal/Date
2011
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Kanker payudara menduduki peringkat kedua kanker yang meyerang wanita Indonesia dan penggunaan kemoterapi dalam pengobatannya menimbulkan efek samping yang merugikan serta resistensi. Hal ini yang mendorong peneliti untuk mengembangkan alternatif pengobatan dengan bahan alam yang diharapkan memberikan efek samping kecil namun tetap memiliki efek terapi yang baik. Ciplukan telah terbukti memiliki efek sitotoksik dan mampu memacu apoptosis pada beberapa sel kanker seperti sel kanker Hep G2, Hep 3B, PLC/PRF/5 dan MDA-MB 231. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sitotoksik ekstrak etanolik herba ciplukan pada sel kanker payudara MCF-7 serta pengaruhnya pada pemacuan apoptosis.
Ekstrak etanolik herba ciplukan (EEC) diuji efek sitotoksiknya pada sel MCF-7 menggunakan metode MTT untuk memperoleh IC50. Selain itu dilakukan juga pengecatan DNA dengan akridin oranye-etidium bromida (double staining) untuk mengamati terjadinya apoptosis. Dari hasil penelitian, diperoleh IC50 sebesar 187 ?g/mL yang menunjukan EEC poten sebagai agen sitotoksik. Hal ini didukung oleh hasil double staining yang menunjukkan sel mengalami apoptosis. Dari penelitian ini dapat disimpulkan ekstrak etanolik herba ciplukan memiliki efek sitotoksik dan memacu apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7