Abstrak/Abstract |
Indonesia kaya akan keanekaragaman tumbuhan dan diantaranya berpotensi untuk
dikembangkan sebagai bahan baku obat. Kalimantan telah lama dikenal memiliki banyak
tanaman obat dan menjadi salah satu sumber keanekaragaman flora terbesar di Indonesia.
Salah satu tanaman asli Kalimantan adalah Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis Hassk).
Bajakah yang dalam bahasa Dayak artinya akar-akaran dari tumbuhan-tumbuhan pemanjat
dan pembelit. Secara empiris masyarakat pedalaman Kalimantan secara turun temurun
menggunakan tanaman Bajakah Tampala dalam pengobatan, diantaranya untuk pengobatan
luka bakar, diabetes, kanker, demam dan penambah daya imun tubuh.
Tanaman Bajakah Tampala berpotensi dikembangkan sebagai antibiofilm pada
infeksi ulkus diabetikum dikarenakan secara empiris digunakan dalam pengobatan luka dan
diabetes. Secara ilmiah Bajakah Tampala diduga mengandung metabolit sekunder yang
bertanggung jawab terhadap efek tersebut. Pengembangan senyawa dari bahan alam sebagai
antibiofilm pada infeksi ulkus diabetikum menjadi prioritas mengingat infeksi diabetes pada
ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi diabetes yang berbahaya dan perlu
penanganan yang cepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi Tanaman Bajakah Tampala asal
Kalimantan, Indonesia sebagai antibiofilm pada Infeksi ulkus diabetikum, dan
mengembangkan senyawa aktif menjadi produk sediaan nano gel. Biofilm pada luka ulkus
diabetikum mengakibatkan bakteri patogen pada luka menjadi lebih resisten sehingga
menyulitkan pengobatan. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap dan berlangsung selama 3
tahun.
Pada tahapan pertama (tahun pertama), dilakukan pengumpulan bahan Tanaman
Bajakah Tampala untuk kemudian dilakukan determinasi, pembuatan simplisia, dan ekstraksi
secara maserasi bertingkat. Uji aktivitas antimikroba dan antibiofilm dilakukan dengan
metode broth microdilution, dilanjutkan dengan observasi efek ekstrak uji terhadap biofilm
menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Senyawa aktif diisolasi dari ekstrak
yang memberikan hasil skrining bioaktivitas terbaik dengan metode Bioassay guided
isolation.
Pada tahapan kedua (tahun ke dua), akan dilakukan proses dereplikasi terhadap
senyawa aktif yang telah didapat untuk mendapatkan senyawa aktif baru. Selanjutnya
dilakukan penentuan struktur senyawa aktif menggunakan spektrometri. Aktivitas
antimikroba dan antibiofilm isolat aktif diuji dengan metode broth microdilution dan
observasi di bawah Scanning Electron Microscopy (SEM). Uji in vivo infeksi biofilm ulkus
diabetik dilakukan dengan menggunakan hewan uji kelinci.
Pada tahapan ketiga (tahun ke tiga), akan dilakukan pengembangan formulasi sediaan
nano gel untuk infeksi biofilm pada ulkus diabetes, dilanjutkan dengan uji aktivitas formulasi
nano gel pada hewan uji kelinci. Uji toksisitas formula nano gel dilakukan secara in vitro dan
in vivo.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penemuan sediaan
nano gel sebagai antibiofilm pada infeksi ulkus diabetikum yang berasal dari Tanaman
Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis Hassk), dimana sediaan ini diharapkan menjadi
sediaan baru yang aman dan efektif. Luaran yang diharapkan adalah berupa laporan,
publikasi di jurnal ilmiah bereputasi internasional dan nasional terakreditasi. Luaran
tambahan berupa HAKI yaitu produk nano gel antibiofilm dari Tanaman Bajakah Tampala
asli indonesia untuk infeksi ulkus diabetikum. |