Karya
Judul/Title Ekplorasi dan Optimasi Produksi Senyawa Antikanker dari Fungi Endofit Tanaman Obat Indonesia (Phaleria macrocarpa, Typhonium flagelliforme, Catharanthus roseus)
Penulis/Author
Tanggal/Date 1 2021
Abstrak/Abstract Kanker merupakan penyakit yang menduduki insidensi dan penyebab kematian yang tinggi di dunia termasuk Indonesia. Kemoterapi dengan obat-obatan kovensional masih merupakan lini terapi yang dilakukan saat ini. Pada saat ini sumber bahan baku pengobatan di Indonesia umumnya masih bergantung pada import. Selain produk sintesis, pengobatan alternative menggunakan tanaman obat juga merupakan upaya untuk menangani penyakit-penyakit ini. Disamping efek samping yang dinilai rendah, ketersediaan di alam dipandang sebagai salah satu solusi pengobatan. Camptotechin, taxol dan vincristine merupakan contoh bahan obat yang diisolasi dari tanaman obat. Obat-obatan tersebut baik yang awalnya diisolasi dari bahan alam maupun hasil modifikasinya dipakai secara klinik untuk mengobati kanker antara lain kanker payudara, kolon, paru-paru, perut dan ovarium. Hanya saja penemuan obat dari tanaman membutuhkan bahan baku dalam jumlah besar serta proses downstream yang membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Endofit merupakan salah satu sumber senyawa bioaktif yang dapat dikembangkan sebagai sumber agen obat. Selain kemudahan manipulasi, biaya produksi menggunakan mikroorganisme relative lebih murah. Beberapa endofit dilaporkan mampu memproduksi metabolit sekunder yang sama dengan tanaman induknya, termasuk camptotechin, taxol dan vincristine. Taxol contohnya, mampu diproduksi oleh endofit Aspergilllus fumigatus sebanyak 1.590 mg/mL lebih besar dari produksi Taxol dari kultur sel suspensi maupun kallus tanaman induknya. Mengingat kayanya biodiversitas tanaman obat Indonesia bukan hal yang mustahil jika mikroorganisme yang tumbuh dalam tanaman obat Indonesia dapat menghasilkan metabolit sekunder seperti camptotechin, taxol atau vincristine atau bahkan metabolit sekunder lain yang mempunyai kemampuan antikanker lebih baik. Beberapa penelitian yang dilakukan di laboratorium Biologi Farmasi UGM menemukan beberapa endofit yang potensial menghasilkan senyawa antikanker. Mempertimbangkan rendahnya ketersediaan jumlah obat dalam tanaman, kompleksitas downstream processing dan kebutuhan penyediaan lahan untuk propagasi tanaman, oleh karena itu dalam penelitian ini upaya penemuan endofit dari tanaman obat di Indonesia yang dapat menghasilkan senyawa antikanker yang sudah digunakan dalam klinik maupun potensi penemuan senyawa baru akan dilakukan. Eksplorasi endofit penghasil senyawa antikanker dilakukan dengan menskrining fungi endofit penghasil metabolit sekunder dari bagian tanaman Catharanthus roseus, Phaleria macrocarpa dan Typhonium flagelliforme yang telah secara empiris digunakan dan telah diteliti mempunyai kemampuan sebagai antikanker. Kandidat endofit yang menghasilkan senyawa antikanker (vincristine, camptotechin, taxol atau senyawa anti kanker lain) dioptimasi pertumbuhan dan produksinya melalui manipulasi elicitor biotik dan abiotik. Bioassay antikanker dilakukan secara invitro menggunakan sel kanker. Deteksi keberadaan senyawa dilakukan dengan analisis data spektra UV, IR, MS dan NMR. Analisis potensi keberadaan senyawa anti kanker yang lain juga dilakukan. Optimasi downstream processing dilakukan untuk mendapatkan senyawa antikanker dengan tahapan dan biaya yang optimum. Tujuan penelitian: diperoleh endofit fungi penghasil senyawa anti kanker yang telah dipakai secara klinik berasal dari biodivertas Indonesia dengan produktivitas yang lebih baik dan kandidiat senyawa anti kanker yang potensial yang dapat mendorong ketersediaan bahan baku obat di Indonesia. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah selain ditemukannya producer dan senyawa kandidat antikanker berasal dari biodiversitas Indonesia, hasil penelitian dapat dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi seperti Pharmaceutical Science, International Journal of Pharmaceutical Research dan Iranian Journal of Biotechnology dalam kurun waktu 3 tahun serta membantu program thesis mahasiswa. TKT yang diharapkan adalah TKT level 3
Rumpun Ilmu Biologi Farmasi
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
119-Kontrak Final-PDUPT-Dr_ apt_ Puji Astuti, S_Si_, M_Sc.pdfKontrak