| Abstrak/Abstract |
Penyakit kardiovaskuler yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia adalah penyakit jantung coroner. Salah satu metode terapi jantung koroner adalah dengan pemasangan stent jantung. Saat ini stent yang digunakan oleh kardiolog di Indonesia masih mengandalkan impor. Universitas Gadjah Mada sedang mengembangkan stent dengan desain dan bahan yang telah diteliti sebelumnya yang disebut dengan INA-Stent. Tahap pre-klinis telah dilaksanakan dengan menggunakan hewan beruk (Macaca nemestrina), yaitu dengan pemasangan stent pada tahun 2018. Peneliti masih perlu banyak data untuk mengevaluasi reaksi tubuh khususnya melalui gambaran hematologis dan histologis pembuluh darah yang terjadi pada hewan coba sebelum masuk pada tahap uji klinis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran fisiologis tubuh hewan coba melalui parameter hematologi dan histologi terhadap pemasangan INA-Stent. Hewan coba akan dieutanasia dengan metode yang akan dimintakan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Sebelumnya hewan akan diambil darah dan dianestesi menggunakan kombinasi ketamin dan xylaxin serta dilanjutkan dengan anestesi gas isofluran. Setelah dilakukan pemotretan dengan fluoroskopi hewan coba dikorbankan (eutanasia) dengan menggunakan overdosis anestesi ketamine dan xylazin. Nekropsi akan dilakukan untuk mengambil sampel jaringan pembuluh darah di sekitar pemasangan stent, yang selanjutnya akan dibuat preparat histologik untuk pemeriksaan histopatologik.
Kata kunci: bare metal stent, beruk, jantung |
