Abstrak/Abstract |
Masyarakat dusun Watu di wilayah Kecamatan Sedayu, kabupaten Bantul telah memiliki kelompok masyarakat yang memproduksi produk herbal. Produk Herbal yang dihasilkan adalah jamu yang telah dilakukan secara turun temurun. Seiring dengan berkembangnya usaha, kelompok masyrakat yang awalnya hanya menjual jamu cair, saat ini telah menjual jamu kemasan. Produk yang dihasilkan diantaranya adalah kunir putih, jahe wangi, secang, temulawak, kencur sunthi dan ombyok. Sentra produksi jamu kelompok masyarakat ini selain menerima pembelian jamu ditempat, juga sering menerima rombongan wisatawan dan study tour. Saat ini dengan diberlakukannya pembatasan mobilitas masyarakat untuk menanggulangi persebaran Covid-19, kelompok ini telah menutup sementara kunjungan wisatawan. Pandemi Covid-19 sedikit mempengaruhi perputaran perekonomian masyarakat dari hasil penjualan jamu cair maupun jamu kemasan. Ditengah adanya pandemi Covid-19, kelompok masyarakat di dusun tersebut masih belum melakukan inovasi terhadap variasi produk mereka terutama untuk produk jamu kemasan. Saat ini seharusnya merupakan saat yang tepat dalam melakukan inovasi produk untuk meningkatkan nilai ekonomi dari kegiatan
produksi jamu kemasan dikarenakan sebagian masyarakat yang saat ini banyak mengkonsumsi produk herbal untuk menjaga kesehatan. Penjualan jamu dalam kemasan memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan mengingat dalam pembuatan jamu kemasan dapat disertai informasi produk yang cukup detail dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, sehingga tidak hanya menjangkau daerah kabupaten bantul dan sekitarnya saja, melainkan bisa dilakukan pemasaran ke segmentasi konsumen yang lebih luas. Kelengkapan variasi produk jamu kemasan yang diproduksi oleh kelompok masyarakat dusun watu dapat memenuhi kebutuhan pasar. |