Abstrak/Abstract |
Latar Belakang: Pembatasan cairan sangat penting bagi pasien gagal ginjal kronis (GGK). Banyak pasien tidak mengetahui pentingnya pemantauan cairan berkala dan enggan membatasi cairan yang dikonsumsi. Tujuan: Untuk mengujicobakan edukasi pemantauan cairan berbasis bukti pada pasien GGK dengan anuria 8 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dalam mengimplementasikan edukasi pemantauan cairan. Keluhan utama pasien: Ny. S sering melaporkan kenaikan berat badan > 4 kg pre hemodialisis, terdapat asites, dan edema perifer. Tidak dilaporkan adanya sesak nafas, namun pasien sering lelah dan pusing. Edukasi pemantauan cairan diberikan, penggunaan buku monitoring cairan, dan pendampingan selama 10 hari. Pasien didorong menuliskan hasil asupan dan haluaran harian. Hasil: Setelah pemberian intervensi, terjadi penurunan kenaikan berat badan pre-hemodialisis (6,7 kg menjadi 4 kg), ultrafiltration rate (4.500 menjadi 2.800), Kt/v (2,08 menjadi 1,46), dan QB (230 menjadi 150). Kesimpulan: Edukasi pemantauan cairan berbasis bukti mampu membantu menurunkan kenaikan berat badan sebelum hemodialisis dan jumlah volume tarikan saat dialisis. Sehingga penting bagi pasien untuk mendapatkan edukasi dan intervensi yang tepat dari tenaga kesehatan khususnya perawat selama menjalani hemodialisis. |