Karya
Judul/Title Edukasi dan Skrining Sindroma Metabolik di Dusun Sompok, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Penulis/Author Dr. dr. Tri Ratnaningsih, Sp.PK(K).,M.Kes. (1); dr. Nur Imma Fatimah Harahap, Ph.D. (2) ; dr. Windarwati, Sp.PK(K)., M.Sc. (3); dr. Riswan Hadi Kusuma, M.Sc., Sp.PK(K) (4); Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK.(K).,MM (5); Prof. Dr. dr. Osman Sianipar, M.Sc., Sp.PK. (6); Dr.dr. Usi Sukorini, Sp.PK(K)., M.Kes. (7); Dr. dr. Teguh Triyono, M.Kes., Sp.PK.(K) (8); Dr. dr. Umi Solekhah Intansari, M.Kes., Sp.PK(K) (9); dr. Elizabeth Henny Herningtyas, M.Si., Ph.D. SpPK(K) (10); dr. Arum Tri Wahyuningsih, Ph.D., Sp.PK (11); dr. Rahmat Dani Satria, M.Sc., Sp.PK(K)., Ph.D. (12); dr. Fuad Anshori, M.Sc.,Sp.PK(K). (13); dr. Isanawidya Hikmah Paramita, S.Ked. (14); Dr. dr. Andaru Dahesi Dewi, M.Kes., SpPK(K) (15); dr. Ira Puspitawati, M.Kes., Sp.PK(K). (16); dr. Riat El Khair, M.Sc., Sp.PK. (17); dr. Setyawati, Sp.PK.(K). (18); Dr. dr. Siti Muchayat Purnamaningsih, MS., Sp.PK(K) (19); Suparwati, S.E. (20); Farid Abdullah, A.Md. (21); Sri Purwanti, S.E (22); Dwi Martanti, S.Psi. (23); Azizatul Khusna, A.Md.AK (24); Fakhruzi Anwar (25)
Tanggal/Date 2024
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Sindrom metabolik adalah gangguan fisiologi dan biokimia yang ditandai dengan diabetes atau glukosa puasa tinggi, obesitas sentral, kadar kolesterol dan trigliserida (TG) yang abnormal, dan hipertensi. Data epidemiologi International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa prevalensi sindrom metabolik (SM) adalah 20–25%. Prevalensi subjek yang berusia 26–82 tahun berdasarkan Framingham Offspring Study adalah 29,4% pada pria dan 23,1% pada wanita. Prevalensi sindrom metabolik pada populasi dewasa di Eropa dilaporkan sekitar 15%, di Korea Selatan 14,2 ?n di Amerika 24%. Prevalensi di Indonesia adalah sebanyak 23,34?ri total populasi dengan SM, 26,2% pada laki-laki dan 21,4% perempuan. Secara global insiden SM cenderung meningkat dengan cepat. Sindrom metabolik telah menjadi penanda klinis untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Orang dengan sindrom metabolik diperkirakan memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan individu yang sehat dan lima kali lipat memiliki risiko diabetes tipe 2. Faktor risiko terjadinya sindrom metabolik adalah adanya resistensi insulin, obesitas (terutama obesitas pada perut), tekanan darah tinggi, glukosa puasa tinggi atau hiperglikemia, dan nilai yang abnormal pada profil lipid. Setidaknya ada tiga dari lima faktor risiko metabolik untuk dapat didiagnosis dengan sindrom metabolik. Sindrom metabolik (SM) adalah sekelompok faktor risiko kardiometabolik dengan prevalensi tinggi di antara populasi orang dewasa dan peningkatan biaya untuk sistem kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Diet dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak mungkin juga memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan metabolisme. Khususnya, globalisasi pola diet dan meningkatnya tingkat sedentarisme memainkan peran dalam konteks sindroma metabolik.8 Sebagian besar orang dengan sindrom metabolik tidak memiliki tanda atau gejala. Oleh sebab itu diperlukan profil sindroma metabolik pada orang sehat.
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1Proposal Edukasi dan Skrining Sindroma Metabolik di Dusun Sompok.pdfFull Dokumen
2LPJ Edukasi dan Skrining Sindroma Metabolik di Dusun Sompok.pdfLaporan penelitian
3[Salinan cap] 146 - Patologi Klinik - Tim pengabdian masyarakat kegiatan edukasi dan skrining sindrom metabolik di dusun Sompok kab_ Bantul DIY.pdfSurat Tugas / SK