Abstrak/Abstract |
Penyakit hawar malai yang disebabkan oleh bakteri patogen Burkholderia glumae mulai banyak dilaporkan menginfeksi tanaman padi di Indonesia. Belum ada laporan mengenai kerugian akibat infeksi B. glumae di Indonesia, namun sifatnya yang tular benih dapat meningkatkan potensi menyebar ke wilayah lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah sebar penyakit hawar malai di Jawa dan mendeteksi secara molekuler berdasarkan urutan basa gen 16-23S rDNA internal transcribed spacer (ITS). Metode yang dilakukan meliputi survei dan pengambilan sampel biji padi secara acak langsung dari petani dan UPT Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Yogyakarta. Sampel biji padi diisolasi menggunakan media selektif S-PG, kemudian dilakukan ekstraksi DNA, dan diamplifikasi menggunakan primer BGF 5’- ACACGGAACACCTGGGTA-3’ dan BGR 5’-TCGCTCTCCCGAAGAGAT-3’. Hasil survei di lapangan diperoleh 21 sampel biji yang terdiri dari 11 varietas padi dari sembilan wilayah di Jawa. Hasil isolasi diperoleh 101 isolat dan masing-masing isolat tersebut memiliki karakteristik morfologi yang berbeda. Delapan isolat dari total isolat yang diuji terdeteksi B. glumae menggunakan primer ITS, yaitu isolat ChgCM.4, IRP.3, IRP.6b, InSB.1a, InSB.2a, InSB.3a, InSB.5a, dan InSB.6a. Kedelapan isolat tersebut merupakan hasil isolasi sampel biji dari wilayah Cirebon, Purworejo, dan Banyuwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit hawar malai bakteri sudah terdeteksi pada varietas padi di beberapa lokasi wilayah Jawa, dan penggunaan primer ITS dapat digunakan untuk deteksi dini B. glumae pada sampel biji padi secara molekuler. |