Karya
Judul/Title Kegiatan hibah pengabdian masyarakat berbasis Desa Binaan pada masyarakat Desa Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah sebagai Health Tourism, Tahun II (2019) (Surat kontrak no. 660/DIT.PM/2019)
Penulis/Author Dr. apt. Nunung Yuniarti, S.F., M.Si. (1) ; Dr. Djoko Santosa, S.Si., M.Si. (2); Prof. Dr. Ika Puspita Sari, S.Si., M.Si., Apt. (3)
Tanggal/Date 8 2019
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Balkondes didirikan sebagai pusat perekonomian desa. Balkondes di Desa Wanurejo Borobudur perlu adanya ‘ciri khas’ sebagai pembeda dengan Balkondes lain. Berdasar pertimbangan: (1) pengembangan dan pemanfaatan tanaman herbal menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara dengan paradigma back to nature, (2) belum adanya pemanfaatan tanaman herbal yang disajikan dalam bentuk olahan pangan, jamu, kosmetik, relaxing agent, maupun untuk keperluan buah tangan bagi wisatawan di area Borobudur, dan (3) adanya sinergi dengan adanya relief Candi Borobudur yang mengisahkan mengenai pemakaian bahan herbal untuk pengobatan secara tradisional, maka diperlukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema Desa Wisata Wanurejo Sebagai Health Tourism (Berbasis Herbal) Dengan Balkondes Wanurejo Sebagai Herbal Center. Oleh karena itu, salah satu tujuan jangka panjang kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mendirikan Herbal Center “Dewi Wanu” (Desa Wisata Wanurejo) di Balkondes Desa Wanurejo. Konsep Herbal Center “Dewi Wanu” terdiri dari 5 area: (a) area demplot taman herbal (Tanaman Obat Keluarga (TOGA)) yang merupakan “etalase” tanaman herbal yang dijadikan produk baik yang berupa simplisia maupun produk jadi, (b) area produk jamu (produk siap minum dan produk dikemas (instant)), terdapat live show pembuatan jamu, (c) area produk kosmetik dan repelan herbal (produk siap pakai dan produk dikemas), terdapat live show penggunaan produk kosmetik), (d) area produk snack, minuman, dan makanan, dan (e) area relaxing (terdapat fasilitas pemijatan (reflexi) dan aromaterapi). Untuk mewujudkan grand desain di atas, dimulai sejak tahun 2018 telah dilaksanakan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat berupa: (1) Penyuluhan penyakit dan pencegahannya, (2) Penyuluhan efek/khasiat dan keamanan penggunaan tanaman herbal, (3) Penyuluhan dan Praktek Penanaman Tanaman Obat, (4) Penyuluhan Pembuatan Simplisia Tanaman Obat, (4) Pengenalan demplot TOGA, (5) Pelatihan Inovasi Pengolahan Produk Kosmetika Herbal, (6) Pelatihan Inovasi Pengolahan Produk Jamu Segar dan Jamu Instant, dan (7) Pembuatan buku saku pemanfaatan tanaman obat untuk kesehatan (draf). Produk yang telah dilatihkan adalah lulur teh hijau, masker jerawat, jamu segar (kunir asem, beras kencur), jamu instant (jahe), dan sirup jahe. Pada tahun 2019 ini telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: (1) Pengolahan tanah untuk demplot TOGA, (2) Pengadaan tanaman obat dari Merapi Pharma, Fakultas Farmasi UGM, dan B2P2TOOT Tawangmangu, (3) Penanaman demplot TOGA, (4) Pelatihan pembuatan herbal pearl, (5) Pelatihan pembuatan jamu segar paitan, (6) Pelatihan pembuatan herbal jelly candy (5 September 2019), dan (7) Membentuk Kelompok Masyarakat Pengelola Herbal Centre Desa Wanurejo yang terdiri dari Divisi demplot TOGA: Gapoktan sebagai pengelola demplot TOGA dan Divisi produksi herbal: ibu-ibu tingkat Dusun se-Desa Wanurejo. Peserta seluruh kegiatan pengabdian masyarakat berbasis Desa Binaan tahun 2018-2019 adalah ibu-ibu tingkat Dusun se-Desa Wanurejo dan Gapoktan. Narasumber seluruh kegiatan Desa Binaan 2018-2019 adalah dosen Fakultas Farmasi UGM dan Pusat Studi Pariwisata UGM. Untuk mendorong dan menginisiasi aktivitas produksi atau pembuatan produk herbal (baik berupa simplisia maupun produk jadi) yang telah dilatihkan kepada ibu-ibu tingkat Dusun se-Desa Wanurejo, maka UGM memberi kesempatan kepada 300 peserta Workshop dan Temu UMKM se-Indonesia untuk mengunjungi Balkondes Desa Wanurejo pada tanggal 18 Oktober 2019. Dalam rangka persiapan kunjungan peserta Workshop tersebut, ibu-ibu Divisi produksi herbal telah berlatih membuat produk herbal pada tanggal 12 September 2019 hingga bulan Oktober 2019. Pelatihan produksi oleh ibu-ibu Divisi produksi herbal tersebut masih dilaksanakan di bawah bimbingan narasumber dari Farmasi UGM. Jika produk herbal telah bisa diproduksi secara higienis dan memenuhi syarat, maka untuk selanjutnya dapat diajukan perijinan PIRT. Produk yang dihasilkan tersebut dapat dikemas dengan apik untuk keperluan buah tangan bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Oleh karena itu, pada tahun 2020 akan dilakukan kegiatan Desa Binaan yang merupakan kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya yan berupa: (1) Pendampingan perijinan produk, (2) Pendampingan tata kelola dan promosi Herbal Centre “Dewi Wanu” sebagai kawasan sehat yang ramah, dan (3) melakukan inisiasi kerjasama dalam rangka mendirikan Herbal Centre “Dewi Wanu”.
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1surat kontrak desa binaan thn 2 2019 nunung yuniarti.pdfKontrak
2FORMULIR EVALUASI ATAS CAPAIAN LUARAN KEGIATAN 2018-2020 WANUREJO_compressed.pdfFull Dokumen
3LAPORAN AKHIR DESA BINAAN WANUREJO 2019 NUNUNG YUNIARTI submitted_compressed.pdfLaporan penelitian