Abstrak/Abstract |
COVID-19 telah memberikan dampak yang masif terhadap perekonomian
global. Kemerosotan ekonomi dan resesi menghantam masyarakat dari berbagai
aspek, antara lain harga bahan pangan meningkat, daya beli yang menurun, risiko
kehilangan pekerjaan, dan dibutuhkan lebih banyak bantuan sosial dari pemerintah.
COVID-19 juga memberikan dampak besar pada rantai pasok (supply chain) dan
logistik, baik bagi produsen maupun konsumen. Hal ini menyebabkan ancaman
serius terhadap akses ke bahan pangan dan harus diatasi dengan langkah tepat untuk
membantu menjaga akses bahan pangan, terutama sayuran yang memiliki rantai
pasok yang kompleks karena sifat produk yang mudah rusak (perishable) dan
tingginya ketidakpastian dalam permintaan dan biaya serta tingginya jumlah
perantara untuk memproduksi dan mendistribusikan produk hingga ke tangan
konsumen (Badole et al, 2013; Siddh et al, 2017; Yu & Nagurney, 2012).
Kegiatan pertanian perkotaan memiliki potensi untuk dapat berkontribusi
pada ketersediaan bahan pangan segar dan bergizi serta pengurangan biaya
konsumsi pangan (Martellozzo et al, 2014; Grewal & Grewal, 2012; Dubbeling &
De Zeeuw, 2011; Kang'Ethe et al, 2007; Miura et al, 2003; dan Koc, 1999). Dalam
implementasinya, kegiatan pertanian perkotaan bentuknya beragam namun belum
dilakukan secara formal dan bukan untuk tujuan pangan maupun ekonomi utama.
Keterampilan budidaya tanaman yang rendah dan kurangnya akses distribusi
produk pertanian perkotaan, menjadi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku
pertanian perkotaan dan dapat mengancam keberlangsungan praktik pertanian kota.
Konsep pertanian berbasis bank sayur diperkenalkan oleh PIAT di
lingkungan perkotaan. Program bank sayur memberikan wadah kegiatan usaha
budidaya sayur secara terpadu hulu hilir dengan menyediakan sarana dan prasarana
serta membantu penanganan pascapanen termasuk di dalamnya pengepakan dan
pemasaranan dengan melibatkan para pemangku kepentingan terrmasuk
pendamping dan masyarakat. Melalui penelitian ini, peneliti akan mengevaluasi
dampak implementasi bank sayur terhadap kinerja pertanian perkotaan di Provinsi
DIY. Persepsi masyarakat terhadap implementasi bank sayur pada pertanian
perkotaan di Provinsi DIY juga akan digali. |