| Abstrak/Abstract |
Permasalahan terkait penyakit kanker serviks di Indonesia memerlukan tindakan berupa program pencegahan dan pengendalian. Salah satu pertimbangan untuk menentukan program yang paling tepat adalah pertimbangan evaluasi ekonomi. Studi evaluasi ekonomi membutuhkan parameter input berupa data-data yang akurat sesuai dengan setting di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukam studi cost of illness, cost of program, dan utility assessment pada kasus kanker serviks di Indonesia yang akan digunakan sebagai parameter input untuk analisis ekonomi terhadap strategi-strategi dalam pencegahan dan pengendalian kanker serviks di Indonesia.
Penelitian ini adalah penelitian survei, dengan pendekatan retrospektif dan potong lintang untuk pengumpulan datanya. Studi cost of illness untuk mengetahui besarnya biaya medis langsung, biaya non-medis langsung, dan biaya tak langsung dilakukan di RS Dr Sardjito, Yogyakarta. Penilaian utility pasien kanker serviks menggunakan subyek pasien kanker serviks yang dirawat di RS Dr. Sardjito periode Juli-September 2013, penilaian utility menggunakan kuesioner EQ 5D dalam versi bahasa Indonesia. Cost of program menghitung biaya satuan untuk penerapan suatu program intervensi pencegahan atau pengendalian kanker serviks termasuk vaksinasi HPV, skrining dengan Pap smear dan skrining dengan IVA di DIY.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya terapi pasien kanker serviks di RS Dr.Sardjito yang menerima terapi pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi masing-masing sebesar Rp.12.051.902,75, Rp.4.077.950,00, dan Rp.1.963.985. Estimasi biaya program vaksinasi HPV, skrining dengan IVA, dan skrining dengan Pap smear di DIY berturut-turut adalah Rp. 1.526.280,02, Rp. 7.502,67, dan Rp.89.211,20 per individu target. Utility pasien kanker serviks yang dirawat di RS Dr. Sardjito berdasarkan EQ 5D VAS pada pasien stadium I, II, III, dan IV berturut-turut adalah 0,86; 0,73; 0,7; dan 0,68. |
