Penulis/Author |
Dr.Eng. Ir. Agung Setianto, S.T., M.Si., IPM. (1); Prof. Dr. Ir. Subagyo Pramumijoyo, DEA., IPU. (2); Ir. Salahuddin, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. (3); Ir. Gayatri Indah Marliyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM (4); Dwi indriyati (5) |
Abstrak/Abstract |
Sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi besar akan budaya dan alamnya, Bayat, Klaten memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Pengembangan daerah ini tentunya akan
menjadi efektif mengingat daerah Bayat tidak hanya unik akan keindahan alam dan budaya, tetapi
juga sangat langka dari segi keilmuan. Bayat memiliki sejarah geologi yang mejadi kunci dari keilmuan geologi di Indonesia. Menurut Prof. Panut Mulyono (Suharsih-Harian Jogja Digital Media, 2018) setiap tahunnya lebih dari seribu mahasiwa datang ke Bayat untuk melakukan penelitian terkait sejarah geologi yang dimilikinya. Salah satu keunikan ini adalah terdapatnya batuan-batuan berumur Pra-tersier (lebih dari 100 juta tahun yang lalu ) dan keberadaanya di Indonesia diyakini hanya terdapat di tiga tempat saja, yaitu Bayat, Karangsambung, dan Ciletuh.
Desa Kebon merupakan salah satu desa di Bayat yang memiliki semua keajaiban yang Bayat miliki, baik dari segi keilmuan geologi, budaya, alam, maupun kesenian yang indah. Dari segi geologi, desa ini memiliki keunikan dengan tersingkapnya batuan basement berupa sekis dan filit. Dari segi budaya, Desa Kebon menjunjung tinggi nilai budaya-spiritual mereka. Sehingga kebudayaan khas seperti Nyadran, Wiwitan, Rasulan, Laras Madya, Klenengan, Sedekah Bumi, dan Jathilan masih terjaga dengan baik. Dari segi alamnya, Desa Kebon yang tersusun atas daratan berbukit-bukit memiliki pemandangan alam asri dan sejuk. Disamping itu, Desa Kebon memiliki kelompok usaha pengrajin batik tulis yang terbentuk sejak tahun 2010 dengan beranggotakan 200 orang pengrajin batik. Keunikan Batik Tulis Kebon Indah ini terletak pada motif dan proses pewarnaanya yang menggunakan warna alam.
Singkapan geologi merupakan bagian batuan yang tampak di permukaan bumi (KBBI, 2018). Singkapan geologi di wilayah Desa Kebon akan dilestarikan dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui kegiatan konservasi. Pelaksanaan konservasi ini berupa sosialisasi pada masyarakat sekitar tentang pentingnya objek geologi demi keberlangsungan pendidikan ilmu geologi. Kemudian program ini akan dipadukan dengan objek wisata yang menjadikan masyarakat
Desa Kebon sebagai subjek dalam pengelolaannya, melalui pelatihan-pelatihan kepariwisataan. Adapun produk yang berkaitan dengan geologi ini ditekankan pada pemanfaatan produk kerajinan Desa Kebon seperti Batik Tulis Kebon Indah dan Batik Jumputan yang akan dikombinasikan dengan motif keilmuan geologi. Program ini dapat memicu masyarakat Desa Kebon untuk lebih peka dalam memanfaatkan, dan mengembangkan potensi kesenian yang mereka miliki. Namun, batik tulis Desa Kebon belum memiliki metode pemasaran yang belum ideal sehingga hasil penjualan belum tercapai secara maksimal. Antusiasme masyarakat telah ditunjukkan semenjak program ini direncanakan, contohnya seperti antusiasme dalam kerjabakti serta telah terbentuknya sebuah komunitas khusus, serta telah terpilih kepengurusan yang akan berkoordinasi langsung dengan perangkat Desa Kebon. Kerjasama yang baik dari berbagai pihak dan dukungan yang positif, diharapkan lokasi ini menjadi sebuah cagar alam yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan demi keberlangsungan hidup umat manusia tanpa harus merusaknya dan merubahnya menjadi suatu tempat wisata lain. |