Abstrak/Abstract |
Beberapa dekade lalu, peneliti berpendapat bahwa peremajaan sel syaraf otak berhenti sebelum usia remaja. Seiring berkembangnya neurosains, diketahui bahwa neural stem cell di otak manusia tetap melakukan pembelahan dan differensiasi menjadi sel syaraf sepanjang hayat. Proses ini dikenal dengan adult neurogenesis. Walaupun regenerasi sel syaraf berlangsung sepanjang hayat, namun aktivitasnya menurun dengan bertambahnya umur seseorang. Selain itu, adult neurogenesis dihambat oleh kondisi depresi. Kabar baik, peneliti bidang neurosains menemukan bahwa olahraga dan environmental enrichment dapat mendorong adult neurogenesis.
Blood-brain barrier (BBB) merupakah struktur yang secara fisik yang mencegah terjadinya equilibrium antara kompenen aliran darah dengan cairan otak. Segregasi antara kedua cairan ini merupakan upaya tubuh kita untuk melindungi fungsi otak. Serupa dengan adult neurogenesis, fungsi dari BBB menurun dengan bertambahnya usia. Selain itu, merokok, konsumsi minuman beralkohol dan narkotik psikotropik dapat memicu rusaknya fungsi BBB.
Masa remaja adalah momen stategis dalam stase brain development. Namun demikian, remaja belum memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keberlangsungan adult neurogenesis dan fungsi BBB. Program Hibah ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi dan meningkatkan awareness remaja Yogyakarta terhadap aset terpenting dalam tubuhnya yaitu otak. Kondisi pandemi Covid-19, study from home dan aktivitas yang terbatas dapat memicu depresi pada remaja. Brain Awareness Week ini merupakan sebuah kampanye yang dikemas menarik, yang berisi tips dan trik bagaimana menjaga kesehatan otak selama pandemi Covid-19, sekaligus sebagai environmental enrichment untuk meningkatkan kepedulian remaja terhadap proses adult neurogenesis dan fungsi BBB. Harapannya remaja dapat menjadi agen yang dapat menyebarluaskan kiat-kiat untuk melindungi proses adult neurogenesis dan fungsi BBB di dalam tubuhnya.
|