Abstrak/Abstract |
Sebagai polutan, keberadaan senyawa Poli Aromatik Hidrokarbon (PAH) di lingkungan harus selalu dipantau, karena senyawa ini berpotensi sekali untuk menyebar luas melalui pola rantai makanan dan bersifat karsinogenik. Kelarutannya yang sangat kecil dalam sampel air, menyebabkan sulit untuk dianalisis. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan sampel selain air, bila akan mengetahui keberadaan PAH dalam lingkungan air. Dengan memanfaatkan fenomena akumulasi PAH dalam jaringan lipid biota air, maka dikembangkan teknik analisis menggunakan bioindikator. Pada penelitian ini telah diamati konsentrasi empat jenis PAH (pirena, benzo(a)antrasena, benzo(k)fluorantena dan benzo(a)pirena) masing-masing dalam sampel air, plankton, ganggang dan ikan di perairan Laut Selatan Jogjakarta. Harga faktor bioakumulasi PAH total dalam masing-masing biota telah dihitung dan hasilnya berkisar antara 4498 - 432754; 2552 â?? 49265; 14156 â?? 730991, masing-masing untuk sampel plankton, ganggang dan ikan. Berdasarkan harga faktor bioakumulasi yang diperoleh, maka plankton dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran PAH untuk pemantauan sesaat, sedangkan ikan Kuniran Upeneus moluccensis dengan prioritas organ insang dapat digunakan untuk pemantauan jangka menengah (bulan). |