Karya
Judul/Title Bimtek ATLM bidang hematologi : Manfaat alat hematologi otomatis untuk skrining talasemia
Penulis/Author Dr. dr. Tri Ratnaningsih, Sp.PK(K).,M.Kes. (1); Dr. dr. Umi Solekhah Intansari, M.Kes., Sp.PK(K) (2); Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK.(K).,MM (3); Dr. Med. dr. Suwarso, Sp.PK.(K) (4); Dr.dr. Usi Sukorini, Sp.PK(K)., M.Kes. (5); Prof. Dr. dr. Osman Sianipar, M.Sc., Sp.PK. (6); Dr. dr. Teguh Triyono, M.Kes., Sp.PK.(K) (7); dr. Elizabeth Henny Herningtyas, M.Si., Ph.D. SpPK(K) (8); dr. Arum Tri Wahyuningsih, Ph.D., Sp.PK (9); dr. Rahmat Dani Satria, M.Sc., Sp.PK(K)., Ph.D. (10); dr. Fuad Anshori, M.Sc.,Sp.PK(K). (11); dr. Nur Imma Fatimah Harahap, Ph.D. (12) ; dr. Isanawidya Hikmah Paramita, S.Ked. (13); Dr. dr. Andaru Dahesi Dewi, M.Kes., SpPK(K) (14); dr. Windarwati, Sp.PK(K)., M.Sc. (15); dr. Ira Puspitawati, M.Kes., Sp.PK(K). (16); dr. Riat El Khair, M.Sc., Sp.PK. (17)
Tanggal/Date 25 2021
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Talasemia adalah penyakit keturunan yang menyebaban sel darah merah mudah rusak sebelum waktunya/hemolisis. Penyakit ini menimbulkan beban kesehatan maupun psikososial yang berat untuk penderita dan keluarga dan menjadi beban biaya kesehatan yang tinggi untuk pemerintah. Talasemia merupakan penyakit genetik yang dapat dicegah pewarisannya dengan menghindari perkawinan sesama pembawa sifat talasemia. Studi menunjukkan bahwa program pencegahan talasemia mayor akan lebih menguntungkan dibandingkan mengobati pasien yang terus bertambah. Program pencegahan tersebut bertujuan untuk mencegah lahirnya pasien talasemia mayor. Skrining talasemia pada usia subur dan dilanjutkan dengan diagnosis prenatal (sebelum kelahiran), merupakan salah satu cara pencegahan. Berdasarkan hasil assessment dari Health Technology Assessment (HTA) Indonesia tahun 2010, biaya pemeriksaan skrining talasemia sekitar Rp 400.000/orang (untuk saat ini sekitar Rp 700.000/orang), sedangkan biaya penanganan seorang pasien sekitar Rp 300 juta (untuk saat ini berkisar Rp 700 juta/orang) yang setara dengan biaya skrining talasemia untuk sekitar 750 orang (HTA-Indonesia, 2010). Upaya lintas sektor dibutuhkan untuk menurunkan prevalensi talasemia, Fasilitas layanan kesehatan bertugas untuk skrining medis dan laboratorium. KUA (Kantor Urusan Agama) pada tahapan persiapan pranikah, dan Dinas Pendidikan melakukan edukasi untuk menambah pengetahuan dan pemahaman siswa tentang penyakit talasemia dan pencegahannya. Terdapat tiga tahap dalam pemeriksaan skrining talasemia yaitu meliputi tahap pemeriksaan darah rutin atau Complete Blood Count (CBC), pemeriksaan hematologi apusan darah tepi, (pengamatan morfologi sel darah), dan analisis hemoglobin (Hb). Tiga tahap tersebut adalah tindakan untuk mengetahui seseorang terindikasi talasemia atau tidak. Pemeriksaan tahap pertama, yaitu pemeriksaan darah rutin, bertujuan untuk mengetahui jumlah, variasi, konsentrasi, dan kualitas dari seluruh sel darah merah. Bila dari hasil CBC tersebut diperoleh nilai MCV < 80 dan MCH < 28, maka perlu dilakukan pemeriksaan tahap kedua yaitu pemeriksaan aapusan darah tepi yang bertujuan untuk mengamati morfologi dari sel darah. Apabila ditemukan sel-sel darah abnormal pada apusan darah tepi yang mengindikasikan talasemia, perlu dilakukan pemeriksaan ketiga, yaitu analisis Hb untuk memeriksa tipe hemoglobin yang ada dalam darah (Hillman, Ault, Leporrier, & Rinder, 2011). Saat ini proses skrining talasemia minor pada tahap CBC telah dapat dilakukan dengan menggunakan alat analisis hematologi (hematology analyzer) otomatis yang akan memberikan hasil perhitungan jumlah dan ukuran sel darah secara otomatis. Penentuan sel mikrositik dan sel hipokromik juga dapat dilakukan oleh alat tersebu. Berdasarkan data Riset Fasilitas Kesehatan (Risfakes) tahun 2011, sejumlah Laboratorium Klinik Mandiri (LKM) di Indonesia telah memiliki alat analisis hematologi otomatis dengan persentase LKM Pratama 65,8%, LKM Madya 82,4?n LKM Utama 94,1% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2012). Semua Puskesmas di Kabupaten Sleman telah memiliki alat tersebut.
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1Laporan Kegiatan - BimTek Bidang Hematologi (Compress).pdfDokumen Pendukung Karya Ilmiah (Hibah, Publikasi, Penelitian, Pengabdian)
2Bimbingan Teknis Atlm Bidang Hematologi.pdfSurat Tugas / SK