Penulis/Author |
HARNITA (1); Dr. apt. Dwi Endarti, S.F., M.Sc. (2) ; Prof. Dr. Chairun Wiedyaningsih, M.Kes., M. App.Sc., .Apt. (3); Prof. Dr. Susi Ari Kristina, S.Farm., M.Kes., Apt. (4) |
Abstrak/Abstract |
Jaminan kesehatan nasional menjamin pelayanan kesehatan secara menyeluruh, mulai dari peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan sakit (preventif), pengobatan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), termasuk obat-obatan dan bahan medis habis pakai. Khusus untuk pelayanan rawat inap, terdapat perbedaan manfaat akomodasi, akomodasi dibedakan atas 3 kelas perawatan (kelas 1, kelas 2, dan kelas 3) sesuai dengan besar iuran JKN yang dibayarkan, oleh karena itu pelayanan kesehatan pada pasien rawat inap dapat memberikan beban ekonomi meliputi biaya langsung dan tidak langsung kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran biaya langsung dan tidak langsung yang harus dikeluarkan oleh pasien untuk mendapatkan perawatan rawat inap, sebelum dan setelah penerapan JKN. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 4 tahun 2007. Data dianalisis dan disajikan secara deskriptif untuk mengetahui gambaran biaya langsung dan tak langsung, serta dilakukan analisis statistik inferensial untuk menguji hubungan antara karakteristik pasien dengan besarnya biaya. Berdasarkan hasil analisis pada IFLS 4, biaya out-of-pocket (OOP) sebesar Rp11.804,07. Biaya OOP rawat inap dipengaruhi oleh tujuh variabel sosiodemografi-kesehatan yaitu pendidikan, status pekerjaan, latar belakang ekonomi, provinsi, pelayanan kesehatan yang digunakaan, lama rawat inap, dan penggunaan asuransi. |