Penulis/Author |
Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng. (1); Prof. Dr.Eng. Ir. Arief Budiman, M.S., IPU. (2) ; Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. (3); Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. (4); Dr. Nugroho Dewayanto, S.T., M.Eng. (5); Drs. Anusapati , M.FA. (6); Ir. Yano Surya Pradana, S.T., M.Eng., IPM., ASEAN Eng., ACPE., APEC Eng. (7); Lutse Lambert Daniel Morin , S.Sn., M.Sn (8); Laras Prasakti, S.T., M.Eng. (9); TIARA PUTRI (10); SARWO EDI WIBOWO (11); BRILIAN RYAN SADEWO (12); Alinda Fitrotun Nisya (13) |
Abstrak/Abstract |
Mikroalga sebagai phytoplankton menyimpan banyak sekali potensi untuk dikembangkan di Indonesia. Indonesia dikenal sebagai hot-spot biodiversitas mikroalga dunia, serta memiliki wilayah perairan yang luas dan garis pantai terpanjang di dunia, Dari fakta-fakta tersebut, terlihat bahwa Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang luar biasa, yang akan sangat bermanfaat apabila dikembangkan secara masif. Dari sisi pemanfaatannya, mikroalga memiliki banyak kegunaan, diantaranya sebagai sumber nutrisi karena kandungan protein yang tinggi. Mikroalga juga dimanfaatkan untuk pakan ternak, kosmetik, perawatan kesehatan dan industri farmasi. Mikroalga juga memiliki kandungan lipid yang cukup tinggi sehingga sanagat berpotensi menjadi sumber energi baru dan terbarukan di masa mendatang.
Mikroalga, selayaknya tumbuhan, memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis. Dalam proses fotosintesis, mikroalga membutuhkan karbondioksida sebagai salah satu komponen untuk membentuk karbohidrat dan melepaskan oksigen sebagai hasilnya. Menurut berbagai penelitian, kemampuan pengikatan karbondioksida oleh mikroalga bisa mencapai 20 – 60 kali lipat tanaman-tanaman terestrial untuk luasan yang sama dalam kurun waktu satu tahun, Hal ini yang melatarbelakangi beberapa penelitian dan pengembangan tentang penyerapan karbondioksida di industri dengan menggunakan mikroalga. Salah satu industri pemasok emisi karbondiosida terbesar adalah pabrik semen, termasuk PT Solusi Bangun Indonesia di dalamnya.
Berpijak pada potensi luar biasa mikroalga, serta kebijakan pengembangan teknologi hijau pada proses produksi di PT SBI, maka kegiatan ini diselenggarakan dengan kerjasama antara PT SBI dengan Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada, dengan tujuan utama mengaplikasikan mikroalga untuk menyerap karbondioksida yang dilepas pabrik, mengembangkannya untuk program community development, serta mengembangkan suatu prototipe techno-art yang berupa fotobioreaktor yang berfungsi sebagai elemen artistik sekaligus penyerap karbondioksida di lingkungan sekitar.
Program ini diselenggarakan mulai 6 Maret 2020, dan direncanakan selesai pada 31 Desember 2020. Namun mengingat kendala keadaan kahar berupa situasi pandemi Covid-19, maka beberapa kali dilakukan penyesuaian jadwal waktu kegiatan hingga dapat diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2021. Secara umum, kegiatan berhasil mencapai sasaran tujuannya, dengan capaian utama berupa instalasi kultivasi mikroalga di Narogong dan Cilacap, beserta instalasi pengaliran flue gas dari stack pabrik untuk diinjeksikan ke dalam media kultivasi mikroalga. Proyek ini juga berhasil menginstalasi satu unit prototipe techno-art photobioreactor di kantor pusat PT Pandawa Lestari Perkasa, anak perusahaan Pt SBI, di Bambu Apus, Jakarta. Untuk keperluan pengembangan masyarakat, inisiasi kegiatan community development juga telah dimulai dengan mengadakan kunjungan ke instansi dan perusahaan terkait industri mikroalga dan workshop bersama masyarakat binaan. |