Abstrak/Abstract |
Kasus HIV/AIDS telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit kronis yang berkembang secara progresif. Terapi antiretroviral (ARV) yang digunakan untuk menekan replikasi HIV harus digunakan seumur hidup, sehingga diperlukan pemantauan respon terapi ARV untuk menunjang keberhasilan terapi ARV tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon terapi ARV pada pasien HIV/AIDS di sebuah rumah sakit pendidikan di Yogyakarta
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari berkas rekam medik 71 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan regimen ARV lini-pertama yang paling banyak digunakan adalah kombinasi zidovudin+lamivudin+nevirapin (AZT+3TC+NVP) (61,97%) dan semua jenis regimen ARV lini-pertama yang digunakan telah sesuai dengan Panduan Nasional Terapi Antiretroviral Tahun 2007 dari Depkes RI. Pasien yang mengalami peningkatan jumlah CD4 setelah 6, 12, dan 24 bulan terapi ARV berturut-turut adalah 92,80% (n=61); 85,00% (n=40); dan 85,00% (n=20). Pasien yang mengalami peningkatan berat badan setelah 6, 12, dan 24 bulan terapi ARV adalah 72,72% (n=66); 75,00% (n=44); dan 79,17% (n=24). Ketahanan hidup pasien selama 6, 12 dan 24 bulan setelah mulai terapi ARV sebesar 100% (n=71), 100% (n=55) dan 96,77% (n=31). Peningkatan jumlah CD4 setelah 6 bulan terapi ARV tidak selalu diikuti dengan peningkatan berat badan.
Hasil ini menunjukkan adanya respon imunologis dan respon klinis yang baik terhadap terapi ARV yang diberikan pada pasien HIV/AIDS.
|