| Abstrak/Abstract |
Ketergantungan obat, yang memiliki dampak sangat merugikan kehidupan masyarakat ini, telah menjadi permasalahan negara yang mendesak dimana pada tahun 2017 angka prevalensi penyalahgunaan narkoba nasional mencapai 1,77% atau lebih dari 3,3 juta orang, dengan angka mortalitas mencapai lebih dari sebelas ribu orang per tahun. Telah dilaporkan bahwa polimorfisme gen reseptor opioid mu 1 (OPRM1) A118G memiliki hubungan dengan risiko ketergantungan opioid dan zat adiktif lainnya pada etnis di Eropa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi polimorfisme gen OPRM1 A118G serta membandingkan frekuensi genotip dan alel antara kedua grup, baik pada pasien dengan ketergantungan obat maupun individu tanpa ketergantungan obat, kemudian menganalisis pengaruhnya terhadap risiko ketergantungan obat di populasi Indonesia.
Sebuah penelitian cross-sectional akan dilakukan terhadap 100 pasien ketergantungan obat di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, Lido, Bogor, dan 100 orang sehat tanpa ketergantungan obat. Identifikasi polimorfisme gen OPRM1 A118G dilakukan menggunakan metode alel-spesifik Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dimodifikasi. Analisis prevalensi polimorfisme gen OPRM1 A118G dilakukan menggunakan teori Hardy-Weinberg Equilibrium (HWE) dan analisis perbandingan frekuensi genotip dan alel antara kedua kelompok dilakukan menggunakan chi square test. Untuk mengetahui asosiasi polimorfisme gen OPRM1 A118G yang dianggap sebagai faktor risiko pada pasien ketergantungan obat dilakukan perhitungan odds ratio. |
