Analisis Penerimaan Sistem Informasi Rumah Sakit di Unit Rawat Inap RSUD Mas Amsyar Kasongan Kalimantan Tengah
Penulis/Author
FEBRY ALBERTO (1); Ariani Arista Putri Pertiwi, S.Kep., N.S. (2); Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt., MBA., M.Kes. (3); dr. Tiara Wariana Marthias, M.P.H., Ph.D. (4); dr. Guardian Yoki Sanjaya, M.Health.Info (5)
Tanggal/Date
2024
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Latar Belakang: RSUD Mas Amsyar Kasongan merupakan salah satu rumah sakit di Provinsi Kalimantan Tengah yang baru mulai menerapkan SIMRS. Berdasarkan pengamatan awal dengan penanggung jawab SIMRS RSUD Mas Amsyar Kasongan masih terdapat kendala terkait niat menggunakan dan penggunaan SIMRS. Maka berdasarkan beberapa hal diatas peneliti tertarik untuk melihat penerimaan petugas medis di Unit Rawat Inap terhadap SIMRS di RSUD Mas Amsyar Kasongan, selain itu juga sejak penerapannya belum pernah dilakukan evaluasi secara mendalam terhadap pengguna di unit rawat inap oleh pihak manajemen rumah sakit.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerimaan petugas pada unit Rawat Inap terhadap penerapan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) dengan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) di RSUD Mas Amsyar Kasongan.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non eksperimental dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan subyek penelitian sebanyak 77 responden untuk pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert. Teknik analisis data yang digunakan dengan three box method dan SEM-PLS.
Hasil: Hasil analisis menggunakan teknik three box method bahwa dari seluruh variable yang diteliti bahwa penerimaan petugas unit rawat inap RSUD Mas Amsyar Kasongan terhadap SIMRS berada dalam kategori baik. Dan berdasarkan analisis SEM-PLS menunjukan faktor performance expectancy dengan P-value 0,145 dan effort expectancy dengan P-value 0,254 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menggunakan SIMRS (behavioral intention) akan tetapi faktor social influence dengan P-value 0.018 dan self efficacy dengan P-value 0.025 berpengaruh secara signifikan terhadap niat menggunakan SIMRS (behavioral intention) sedangkan pada penggunaan SIMRS (Use Behaviour) dipengaruhi secara signifikan oleh facilitating condition dengan P-value 0,024, temuan lainnya menunjukan jika self efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap effort expectancy dengan P-value 0.000 namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan SIMRS (Use Behaviour) dengan P-value 0,148. Niat menggunakan SIMRS (behavioral intention) berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan SIMRS (Use Behaviour) dengan P-value 0.000. Pada analisis variabel moderasi menunjukan bahwa Umur (age) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap seluruh variable penelitian.
Kesimpulan: Secara keseluruhan penerimaan SIMRS di unit Rawat Inap RSUD Mas Amsyar Kasongan masuk dalam kategori baik. Namun masih diperlukan upaya mempertahankan dan meningkatkan penerimaan dan penggunaan SIMRS secara berkelanjutan di RSUD Mas Amsyar Kasongan, berdasarkan hal tersebut dengan menggunakan analisis IPMA maka menghasilkan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan manjemen rumah sakit, yakni mengadakan kegiatan pelatihan SIMRS rutin, penambahan SDM IT , serta legitimasi kebijakan terkait SIMRS termasuk mekanisme reward and punishment.
Kata Kunci : SIMRS, UTAUT, Penerimaan