| Abstrak/Abstract |
Ketahanan pangan dan perubahan iklim merupakan isu-isu penting dalam beberapa tahun terakhir. Perubahan iklim yang tidak menentu dalam bentuk cuaca ekstrim (La Nina dan El Nino) memberikan dampak buruk dalam produksi pertanian. Dalam tataran mikro, cuca ekstrim telah menyebabkan kekacauan dalam kalender tanam petani. Hal ini menyebabkan kegiatan usahatani terganggu dan risiko gagal panen yang semakin tinggi. Tak ayal, rumahtangga tani semakin rentan dalam mencapai atau mempertahankan ketahanan pangan rumahtangganya.
Tujuan penelitian ini antara lain untuk 1) merumuskan indeks kerentanan rumah tangga terhadap perubahan iklim, 2) mengidentifikasi tingkat ketahanan pangan rumah tangga, 3) mengetahui kaitan antara tingkat kerentanan rumah tangga dengan ketahanan pangan. Hasil penelitian ini diharapkan mampu melengkapi penelitian-penelitian terdahulu mengenai ketahanan pangan rumahtangga tani dan memberikan sudut pandang lain dalam memperkaya pengetahuan dalam ketahanan pangan tingkat rumahtangga.
Penelitian ini direncanakan untuk dilaksanakan di Propinsi DI. Yogyakarta, yaitu di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah responden sebanyak 60 rumahtangga tani. Penentuan lokasi dan sampel dilakukan secara purposive yaitu lokasi dengan karakter pertanian dataran tinggi (upland) dan pertanian dataran rendah (lowland).
Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan 1 adalah dengan menghitung livelihood vulnerability index (LVI). Tujuan 2 dianalisis dengan kriteria ketahanan pangan Jonsson and Toole, sedangka tujuan 3 mengenai kaitan kerentanan rumahtangga pada perubahan iklim dan ketahanan pangan rumahtangga dianalisis dengan regresi ordinal logit. |
