Abstrak/Abstract |
Banana bunchy top disease (BBTD) merupakan penyakit pada tanaman pisang yang disebabkan oleh banana bunchy top virus (BBTV). Penyakit ini sangat merugikan karena dapat menyebabkan kehilangan hasil sampai dengan 100% di berbagai lokasi di seluruh dunia. Berdasarkan analisis filogenetiknya, BBTV dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu kelompok Pasifik Selatan dan Asia. Kelompok Pasifik Selatan terdiri dari India, Pakistan, Mesir, Australia, Burundi, Tonga, Myanmar, Fiji, Hawaii dan Afrika, sedangkan kelompok Asia terdiri dari Filipina, Taiwan, Cina, Jepang, Indonesia dan Vietnam. Penularan BBTD di lapangan terjadi melalui serangga vektor berupa aphid yaitu Pentalonia nigronervosa Coquerel (Hemiptera: Aphididae) dengan tipe penularan sirkulatif persisten dan non-replikatif. P. nigronervosa membutuhkan waktu akuisisi minimal 4 jam untuk kemudian bisa menjadi virulivirous dan mampu menularkan kepada inang hanya dalam 15 menit pasca inokulasi. Oleh karena itu interaksi antara BBTV dengan P. nigronervosa sangat perlu untuk diteliti sehingga dapat digunakan sebagai salah satu strategi pengendalian melalui pendekatan molekuler. Heat shock proteins 70 (hsp70s) diketahui tidak hanya terlibat dalam percepatan dan pematangan protein viral akan tetapi juga dalam regulasi siklus hidup virus dan juga koordinasi antara virus dan inang dalam level fisiologi. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan adanya peran spesifik Hsp70 pada interaksi antara Bemisia tabaci dengan tomato yellow leaf curl virus (TYLCV). Dari penelitian sebelumnya diperoleh data sekuen total RNA dari P. nigronervosa yang virulivirous dan non virulivirous. Setelah dilakukan analisis differential expression genes (DEGs), diperoleh hasil bahwa gen hsp merupakan salah satu gen yang paling terpengaruh oleh adanya infeksi virus BBTV. Penelitian terkait analisis ekspresi gen penyandi heat shock protein (hsp) pada aphid P. nigronervosa belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa gen hsp terlibat dalam mekanisme transmisi BBTV oleh P. nigronervosa dengan metode qRT-PCR menggunakan primer spesifik hsp dan gene reference berupa actin dan untuk meneliti efisiensi akuisisi aphid. Hasil penelitian ini diharapkan akan membuktikan bahwa gen hsp menjadi salah satu faktor yang terlibat dalam patogenitas BBTV. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk rekayasa genetika pada serangga vektor sehingga berkontribusi dalam strategi pengendalian penyakit BBTD secara terpadu.
|