| Abstrak/Abstract |
RINGKASAN
Latar Belakang dan Tujuan. Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri Gram-negatif yang menyebabkan infeksi sistemik dimulai dari saluran pernafasan atas dan rongga mulut terutama pada pasien imunokompromis. Royal jelly telah digunakan di seluruh dunia sebagai obat tradisional atau suplemen dan tersedia dalam jumlah melimpah di Indonesia. Royal jelly diduga mampu mengatasi masalah resistensi P. aeruginosa terhadap antibiotik. Potensi terapeutik royal jelly produk Indonesia untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh P. aeruginosa belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi ekstrak royal jelly dalam menghambat respon biopatologis sel-sel epitel rongga mulut yang disebabkan oleh P. aeruginosa. Tujuan jangka panjang adalah memformulasikan royal jelly dari bahan lokal yang efektif digunakan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi P. aeruginosa. Materi dan Metode. Penelitian ini direncanakan untuk dua tahun pelaksanaan. Pada Tahun I akan dilaksanakan studi pengaruh royal jelly terhadap efek sitotoksik P. aeruginosa in vitro pada sel epitelium (HeLa). Tahun II direncanakan untuk menganalisis efek protektif royal jelly terhadap biopatologi mukosa oral tikus Wistar. Bakteri standar P. aeruginosa (ATTC 27853) akan digunakan untuk menginduksi respons biopatologis sel-sel epitel dan mukosa rongga mulut. Royal jelly akan diekstrak dari royal jelly murni yang diperoleh dari peternak lebah lokal. Tahun I: Kultur sel HeLa akan dipapar dengan bakteri P. aeruginosa dalam konsentrasi bervariasi. Efek sitotoksik bakteri terhadap sel HeLa akan dianalisis dengan menggunakan uji viabilitas sel (WST-8 assay). Konsentrasi subletal bakteri akan digunakan untuk perlakuan berikutnya. Tahap selanjutnya, sel HeLa akan dipapar dengan ekstrak royal jelly (1%, 5%, 10% dan 20% v/v) selama 30 menit, kemudian distimulasi dengan konsentrasi subletal bakteri selama 24 jam. Viabilitas sel epitel selanjutnya dianalisis menggunakan WST-8 assay. Hasil penelitian pada tahap ini menentukan konsentrasi ekstrak royal jelly yang efektif untuk proteksi sel epitel terhadap sitotoksisitas P. aeruginosa. Perubahan morfologis yang disebabkan oleh infeksi P. aeruginosa dan proteksi royal jelly terhadap kerusakan seluler sel epitel akan dianalisis menggunakan pengamatan mikroskopis membran dan intisel (Scaning electron microscopy, SEM). Hasil penelitian pada tahun I adalah diketahuinya konsentrasi ekstrak royal jelly yang paling efektif untuk menghambat kerusakan dan kematian sel epitel HeLa. Tahun II: Tikus Wistar jantan dewasa (2-3 bulan) dengan berat badan 200-250 g akan dikelompokkan menjadi tiga, masing-masing 20 ekor untuk kelompok kontrol negatif, perlakuan royal jelly, dan kontrol positif (Ciprofloxacin). Suspensi P. aeruginosa dalam sodium carboxymethyl cellulosa (CMC-Na) akan dioleskan pada permukaan mukosa bukal tikus. Royal jelly, Ciprofloxacin, dan kontrol negatif (PBS) diberikan pada tikus menggunakan cara sondasi intragastrik dua kali sehari selama lima hari berturut-turut. Tikus selanjutnya dikurbankan pada hari ke 1, 3, 5 dan 7 untuk analisis histomorfologis jaringan mukosa oral meliputi perubahan stuktur epitel dan infiltrasi sel-sel inflamatori. Guna mengetahui mekanisme molekuler yang terlibat maka ekspresi mediator inflamasi nuclear factor of activated T-cell (NFAT1) dan interleukin 1-8 (IL-8) akan dianalisis menggunakan teknik imunohistokimia. Hasil yang diharapkan dalam penelitian Tahun II adalah diketahuinya dosis efektif ekstrak royal jelly untuk menghambat patogenesis infeksi P. aeruginosa pada mukosa oral model infeksi tikus Wistar. Konsetrasi royal jelly yang akan dipakai dalam penelitian ini mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada epitel paru dan faring (Susilowati dkk. (2017)). Target luaran penelitian. Target luaran wajib publikasi pada jurnal internasional. Target luaran tambahan presentasi seminar ilmiah nasional Tahun I dan internasional Tahun II. |
