| Abstrak/Abstract |
Paket hampers atau bingkisan yang dihadiahkan menjadi fenomena yang populer di masyarakat belakangan ini. Kata dan aksi mengirim hampers mulai viral sejak pandemi Covid-19 melanda. Hampers terus menjadi populer pasca pandemi yang menjadi indikasi geliat ekonomi baru. Seiring dengan aksi pengiriman hampers yang menjamur, sebentuk budaya mempertontonkan kiriman hampers berkembang sendiri di media sosial. Fenomena ini menjadi dinamika unik dalam realitas kultural di masyarakat digital Indonesia. Fenomena hampers di tengah masyarakat yang berlangsung di tengah ekologi komunikasi dan media menjadi peristiwa yang tidak sederhana. Praktik memberi dan menerima hampers beserta unggahannya di akun media sosial menjadi fenomena sosial yang kompleks. Aktivitas yang berlangsung dalam ruang digital ini melibatkan konstruksi dan pemeliharaan ikatan sosial melalui budaya visual yang berkelindan dalam lapisan kelas sosial, gender, ras maupun agama. Memahami praktik hampers menjadi pintu membaca konstruksi dan dinamika ikatan sosial di tengah era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian budaya media, dengan metode etnografi sebagai alat utama dalam memahami realitas dan praktik hampers di tengah masyarakat. Memahami fenomena ini menjadi krusial dalam membaca makna dan praktik ikatan sosial yang memiliki konsekuensi penting bagi cara orang hidup dan cara mereka memahami dunia. |
