Abstrak/Abstract |
ABSTRAK
Daun tanaman Harmsiopanax aculeatus, Harms yang secara lokal dinamakan tanaman
kapur, telah digunakan secara tradisional sebagai tanaman obat untuk mengobati malaria di
Maluku, Indonesia, meskipun bukti ilmiah senyawa aktif antimalaria dari tanaman ini belum diteliti.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas anti plasmodium dan sitotoksitas dari fraksi
aktif daun Harmsiopanax aculeatus, Harms. Fraksi yang diuji adalah FG2, FG3 and FG4 yang
diperoleh melalui pemisahan ekstrak metanol menggunakan Vacuum Liquid Chromatograpy (VLC)
secara bergradien menggunakan pelarut n-heksan, kloroform, etil asetat dan metanol. Aktivitas
Antiplasmodium secara in vitro dievaluasi pada Plasmodium falciparum strain FCR3 yang resisten
klorokuin menggunakan metode mikroskopik. Aktivitas sitotoksitas melawan sel vero dievaluasi
menggunakan MTT colorimetric method. Aktivitas antiplasmodium dan sitotoksitas dihitung
berdasarkan IC50 (inhibitory concentration of 50% Plasmodium atau sel vero yang tumbuh setelah
diinkubasi dengan fraksi yang diujikan), kemudian dihitung menggunakan analisis regresi probit
dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi FG2, FG3 dan FG4 mempunyai aktivitas
antiplasmodium menjanjikan dengan nilai IC50 7,48; 8,24 dan 7,75 ?g/mL secara berturut-turut.
Aktivitas sitotoksitas fraksi FG2, FG3 dan FG4 pada sel vero adalah 5814,43; 7780,48 dan 1022,44
µg/mL secara berturut-turut. Indeks selektivitas (IC50 sel vero/IC50 Plasmodium) ketiga fraksi
tersebut berturut-turut adalah 777,33; 944,23 dan 131,93. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga fraksi
tersebut mempunyai aktivitas antiplasmodium, tidak toksik dan selektif melawan P. falciparum.
Studi selanjutnya akan dilakukan isolasi senyawa aktif dari fraksi tersebut. |